GRESIK, BANGSAONLINE.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror bersama Pemkab Gresik menggelar silaturahmi dengan dai dan khatib se-Kota Pudak, Kamis (13/10/2022). Agenda tersebut dilakukan dalam rangka menangkal paham radikalisme berkedok agama dan demi mewujudkan Islam Washatiyah untuk Indonesia damai.
Kegiatan dihadiri berbagai organisasi kemasyarakatan, dan tokoh agama yang ada di Kabupaten Gresik. Bupati Gresik, Fandi Akmad Yani, mengatakan bahwa toleransi dan suasana damai harus dijaga dengan baik demi keutuhan bersama.
BACA JUGA:
- Hadiri Halalbihalal MWC NU Balongpanggang, Gus Yani Serahkan 5 Motor dari CSR PT Waskita
- Terima Pendaftaran Alif sebagai Bacabup, PPP Gresik: Mudah-mudahan dapat Rekom
- Rekom Mendagri Turun, Hari ini Bupati Gresik Lantik Ulang 143 Pejabat
- Diduga Mabuk Miras, Sopir Dump Truk Tabrak Lansia Hingga Gegar Otak
"Dai dan khatib dianggap memegang peran sentral, mengingat pemeluk agama Islam menjadi mayoritas di Gresik," ucapnya.
Menurut dia, mereka berperan penting dalam membawa pesan perdamaian serta mengarahkan masyarakat untuk menghindari pemikiran atau perilaku intoleransi dan radikalisme. Ia berharap, dai dan khatib mampu sebagai penyejuk umat dengan menebarkan pemahaman yang bernuansa perdamaian.
"Mari berikan masyarakat contoh perilaku yang mencerminkan kebaikan dan perdamaian melalui uswatun khasanah. Agama hadir untuk membimbing dan mengajak kearah kebaikan dan perdamaian," tuturnya.
Gus Yani (sapaan akrab Bupati Gresik) menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan Islam yang damai dan cinta tanah air guna mencegah intoleransi dan radikalisme di Indonesia.