"Pondok pesantren ini menarik dan unik. Tapi kalau kemudian orang-orang di dalam pesantren tidak kreatif, ya wassalam. Pondok pesantren sekarang membutuhkan keahlian ilmu jurnalistik ini. Era sekarang ini harus dikuasai ilmu menulis itu," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Kabupaten Sidoarjo, Mustain menjelaskan, Ngaji Jurnalistik Santri ini, salah satu program kerja PWI Sidoarjo di tahun 2022. Pesertanya sebanyak 75 santri dari belasan Ponpes di Kota Delta.
Narasumber berasal dari anggota PWI Kabupaten Sidoarjo yang merupakan wartawan dari media cetak, online dan televisi. Satu pemateri diantaranya merupakan fotografer.
"Pemateri memiliki kompetensi Wartawan Muda dan Wartawan Madya dari Dewan Pers," beber wartawan Harian BANGSA dan BANGSAONLINE.com ini.
Mustain berharap, santri yang mengikuti kegiatan ini semakin 'melek media'. Selain itu bisa menumbuhkan minat belajar ilmu jurnalistik dan pada akhirnya memiliki skill menulis berlandaskan ilmu jurnalistik.
Sementara itu, Aldi, salah satu santri Ponpes Roudlotul Muta'allimin Muta'allimat, Jabon, mengaku sangat antusias antusias mengikuti diklat jurnalistik yang digelar oleh PWI Sidoarjo.
"Tentunya ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami," ungkap Aldi.
Dalam kegiatan ini, turut hadir juga Plt. Kepala Dinas Kominfo Sidoarjo, Didik Tri Wahyudi.(sta/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News