Mengintip Kisah Driver Taksi Online di Mojokerto yang Buka Jasa Cukur Pascakenaikan Harga BBM

Mengintip Kisah Driver Taksi Online di Mojokerto yang Buka Jasa Cukur Pascakenaikan Harga BBM Muklis (tengah) di kantor Dishub Kota Mojokerto. Foto: YUDI EKO PURNOMO/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bagi Muklis (50), kenaikan harga bahan bakar minyak () sangat terasa. Sebagai pengemudi taksi online, ayah dua anak ini terpaksa bersiasat agar profesi yang ditekuni sejak 2017 tetap membuahkan hasil.

"Saya terpaksa nunggu orderan di rumah, mas. Sejak naik, kerja kita turun, hanya mandeg thok (berhenti). Kita nggak muter-muter (tidak keliling) karena akan menghabiskan ," kata warga Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota , saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Selasa (6/9/2022).

Sebagai tulang punggung keluarga, Muklis yang berjuang menguliahkan seorang anaknya tersebut tahu konsekuensi ketika berada di rumah. 

"Aplikator sekarang memprioritaskan peng-order (pemesan) terdekat. Kalau saya di rumah terus, konsekuensinya ya memang kalah dengan teman-teman saya yang mobile (keliling). Tapi ya mau gimana lagi, saya juga bingung," ungkapnya.

Sejak menjadi pengemudi taksi online lima tahun lalu, Muklis terbilang beruntung. Di tengah beban hidupnya, pria paruh baya dengan rambutnya yang mulai memutih itu sanggup menyelesaikan angsuran mobil yang dicicil selama empat tahun dari hasil melayani penumpang selama 10-12 jam per hari.

"Memang tidak mudah, mencicil mobil di masa pandemi sangat berat. Namun saya bersyukur sekarang sudah lunas," tuturnya.

Untuk menunjang kebutuhan sehari-hari, ia mengandalkan keahliannya sebagai tukang cukur rambut. 

"Saya buka potong rambut di rumah, karena kemarin pendapatan kami turun terutama saat pandemi Covid-19. Dan sekarang di rumah lagi karena kenaikan , meski dampaknya jelas kalah berebut sama yang jalan keliling," paparnya.

Menurut dia, hasil dari mengumpulkan rupiah dengan memotong rambut bisa meringankan beban hidupnya.

"Memang tidak banyak hasilnya, paling sehari bisa dapat Rp100-150 ribu dari mencukur rambut. Namun setidaknya kami berjuang daripada berdiam diri tak dapat apa-apa," kata Muklis.

Sekali lagi, pria ini mungkin adalah sosok yang beruntung. Ketika yang lain berjuang untuk eksis di tengah kerasnya kehidupan, ada malaikat penolong di sampingnya. 

"Terus terang untuk saat ini saya dibantu mertua. Kalau mengandalkan hasil dari nyupir jelas tidak bisa cukup, apalagi pakai menguliahkan anak. Kebutuhan untuk kuliah sangat besar," akunya.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota saat ini tengah berupaya meringankan beban para driver online yang terdampak kenaikan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax. Namun, langkah organisasi perangkat daerah (OPD) ini belum bisa dinikmati karena pengupayaan kompensasi belum terealisasi.

"Hari ini kita mendata para driver warga Kota untuk diajukan kompensasi ke pemkot. Data ini akan kita teruskan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan langsung langsung tunai," kata Kepala Dishub Kota , Endri Agus Subianto, usai menemui para pelaku transportasi tersebut.

Dalam pendataan itu, sejumlah driver yang tergabung dalam Forum Driver Online Raya berharap dinas terkait memperjuangkan hak mereka akibat kenaikan harga . Aplikator diminta menerapkan aturan pemerintah yang mengatakan bahwa hak maksimal aplikator hanya 20 persen dari total tarif yang dibebankan ke konsumen. 

Kemudian, aplikator diminta menaikkan minimal 25 persen dari total tarif yang dibebankan kepada konsumen menyesuaikan dengan kenaikan harga sebesar 25 persen. Tarif batas bawah Rp3.800,00. tarif batas atas Rp4.500,00. dan menaikkan tarif driver online minimal 0-3 km dari Rp9.600,00. menjadi Rp15 ribu dikarenakan letak geografis order di Kota yang hanya 4 km. (yep/mar)

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO