Tapi ketika BANGSAONLINE.com mendesak lagi ia baru mau menjawab. “Tadi saya teringat (pernyataan) Bapak Kiai Asep. Bahwa negara perlu dikawal dengan baik. Agar tetap lurus jalannya. Agar persoalan keamanan dikawal dengan baik. Yang pada akhirnya persoalan kesejahteraan harus bertumbuh. Seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Masyarakat semakin sejahtera. Itu amanat dari beliau (Kiai Asep). Itu kita pegang teguh,” tegas Moeldoko.
BANGSAONLINE.com kembali mendesak terkait dengan kepemimpinan (Calon Presiden)?
“Terkait dengan kepemimpinan, seizin beliau (Kiai Asep),” kata Moeldoko tertawa.
“Saya sebagai prajurit, mantan prajurit, berkomitmen tinggi pada negara. Kapan rakyat, negara memanggil, saya siap,” tambah Moeldoko.
Ketika BANGSAONLINE.com menanyakan tentang rencana Forum Komunikasi Pendiri & Deklarator (FKPD) Partai Demokrat yang akan mendirikan Partai Demokrat Perjuangan, Moeldoko tak banyak komentar. “Itu hak mereka. Wes, ya,” kata Moeldoko kepada BANGSAONLINE.com.
Jenderal Moeldoko tampak sangat familiar saat bersilaturahim dengan Kiai Asep. Berkali-kali terdengar derai tawa jenderal asal Kediri Jawa Timur yang kini berusia 64 tahun itu.
Jenderal bergelar doktor yang membangun masjid cukup besar di Jalan Raya, Tegalsari, Kayen, Bandarkedungmulyo, Jombang itu cukup lama di Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Ia baru pamit sekitar pukul 13.00 WIB.
Ia kemudian menuju Blitar untuk menghadiri acara bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News