Ikbar Bubar! Bupati Ikfina-Wabup Gus Bara Pecah, Jargon Ganti “Baru 2024”

Ikbar Bubar! Bupati Ikfina-Wabup Gus Bara Pecah, Jargon Ganti “Baru 2024” Mohammad Santoso. Foto: mma/bangsaonline.com

(Ikfina Faahmawati dan Gus Bara pada Pilbub Mojokerto 2020. Foto: bangsaonline.com)

Lalu partai mana saja yang kira-kira mendukung Gus Bara pada pemilihan bupati 2024?

“Yang sudah jelas PAN dan Nasdem. Saya yakin dua partai ini dapat 12 kursi pada Pemilu Legislatif nanti,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

Informasi yang diterima BANGSAONLINE.com, Partai Demokrat juga mulai merapat ke Kiai Asep. Bahkan ketua DPC Partai Demokrat Ayub Busono Listiyawan tadi malam tampak hadir pada acara pembagian sedekah yang dilakukan Kiai Asep di kampus Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto.

BANGSAONLINE.com sempat melihat Ayub Busono memakai baju putih dan sarung biru. Ia bahkan ngobrol dengan Kiai Asep di Guest House IKHAC.

“Selama ini Pak Ayub Busono itu pleknya MKP. Pada pilbup lalu Pak Ayub mendukung Ikbar karena faktor Bu Ikfina dan MKP,” kata sumber BANGSAONLINE.com di acara pembagian sedekah Kiai Asep itu.

Namun, kata sumber itu lagi, karena DPP Partai Demokrat menunjuk Emil Elistianto Dardak sebagai ketua DPD Demokrat Jatim, maka Ayub Busono - mau tak mau – harus mendekati Kiai Asep.

“Kan Pak Emil dekat Kiai Asep. Seandainya Bayu Airlangga yang jadi ketua DPD Demokrat Jatim, ya tetap dengan MKP,” tutur sumber itu lagi.

Namun Muhammad Santoso berpikir positif tentang Ayub Busono. "Ada hikmahnya," katanya. Menurut dia, memang dulu hampir semua politikus Mojokerto menjadi orangnya Mustofa Kemal Pasa (MKP), mantan Bupati Mojokerto yang kini dipenjara KPK. 

"Saya sendiri dulu juga ketua tim sukses MKP," katanya. Namun pada pemilihan Bupati Mojokerto 2020 ia bergabung full ke Kiai Asep.      

Sepert diberitakan BANGSAONLINE.com, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, menggelar sedekah kolosal pada Bulan Suci Ramadan. Kali ini, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu mendistribusikan sedekah mulai hari pertama puasa Ramadan.

Berapa jumlahnya? “Kali ini 40.000 paket. Satu paket senilai Rp 200.000. Berisi beras 5 Kg, sarung dan uang Rp 100.000. Jadi kalau ditotal Rp 8 miliar,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela kesibukan memantau pembagian sedekah di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto, Selasa (6/4/2022) malam.

Itu belum termasuk konsumsi. "Untuk konsumsi saya menyembelih sapi. Satu sapi untuk tiga hari karena warga yang kita undang tiap hari 1.200 orang," kata Kiai Asep yang juga ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Borong Melon di Wisata Green House, Gus Barra Berharap Semakin Banyak Agrowisata di Mojokerto':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO