SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatan pekerja dan buruh di era disrupsi teknologi digital.
Menurut dia, era disrupsi teknologi digital kini telah mengubah sistem yang terjadi secara global, salah satu contoh perkembangan teknologi digital yakni subtitusi pekerjaan dari manusia ke robot. Hal itu ia ungkapkan setelah setelah menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan bulan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
BACA JUGA:
- Pesan Khofifah di Hari Kebangkitan Nasional 2024
- Dukung FOLU Net Sink 2030, Pj Adhy Pastikan Jatim Siap Berkontribusi Nyata Lestarikan Lingkungan
- Kanwil Kemenkumham Jatim Siagakan 60 Petugas Imigrasi di Asrama Haji Sukolilo Layani CJH
- Pj Adhy Berangkatkan Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Surabaya 2024 Kabupaten Bojonegoro
"Perubahan ini tidak hanya terjadi pada jenis pekerjaan, karakter pekerjaan, maupun skill yang dibutuhkan, namun juga terhadap tantangan ketenagakerjaan," ujarnya di Halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur, Surabaya, Rabu (12/1).
Maka dari itu, kata Khofifah, penting sekali bagi seluruh pekerja di Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensi dan kemampuannya agar dapat bersaing dan tetap eksis, apalagi arus bebas tenaga kerja dari luar semakin terbuka lebar.
Mantan Menteri Sosial itu mengajak seluruh perusahaan di Jawa Timur untuk menjadikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai isu penting di tengah dinamika era digitalisasi, dan jangan sampai era digital justu menjadikan hak-hak pekerja dan kesejahterannya tergerus.
"Saya mengimbau agar perusahaan-perusahaan di Jawa Timur bisa lebih serius dalam menerapkan K3. Hak-hak pekerja/buruh harus selalu menjadi pertimbangan utama," tuturnya.
Klik Berita Selanjutnya