Satu Pasien Corona Varian India asal Bojonegoro Diketahui Baru Pulang dari Madura

Satu Pasien Corona Varian India asal Bojonegoro Diketahui Baru Pulang dari Madura Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bojonegoro, Masirin. foto: EKY NURHADI/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Tiga pasien Virus Corona Varian India B1617.2 atau delta di daerah Jawa Timur diketahui satu di antaranya dari Kabupaten . Sedangkan dua pasien diketahui asal Kabupaten Bangkalan, Madura.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Senin (14/6) kemarin. Dua pasien sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Surabaya, sedangkan pasien yang asal menjalani perawatan di daerah setempat.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Masirin saat dihubungi Selasa (15/6) petang menjelaskan, satu pasien yang terjangkit Corona Varian India itu rumahnya berada di Kecamatan Kota .

Ceritanya, pasien tersebut bersama 12 orang lainnya usai berpergian di daerah Madura. Kemudian saat ada tes swab dan tracing di pintu masuk Jembatan Suramadu, pasien itu terindikasi Covid-19 varian B1617.2.

"Kemudian oleh petugas dibawa ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Sehari kemudian pasien kita jemput dan sekarang menjalani perawatan di RSUD Sosodoro Djatiekoesomo ," jelas Masirin.

Kata dia, kondisi pasien Corona Varian India itu saat ini sehat. Namun pasien tetap menjalani perawatan intensif serta tidak diperbolehkan kontak dengan siapa pun selain dokter RSUD setempat.

"Untuk 11 rombongan lainnya tadi siang kita lakukan tracing, tetapi hasilnya belum keluar. Selain itu keluarga pasien juga kita tracing," ungkapnya.

Masirin tidak mengetahui secara detail 12 orang yang melakukan rombongan ke wilayah Madura itu dalam rangka apa, namun dia menyebut mereka dari salah satu Universitas di .

Dia berharap pengoptimalan peran Satgas Covid-19 di semua level bisa meminimalisir melonjaknya penyebaran kasus baru di Kabupaten .

"Tracing masih terus kami lakukan, cuma saat ini kesulitan untuk melakukan swab karena warga yang sudah terkontak ini menolak melakukan tes swab," ujarnya.

Sulitnya melakukan tes swab ini juga berdampak pada pergerakan data. Belakangan data terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten stagnan dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 30 orang, namun ada kemungkinan akan ada kenaikan jumlah positif lagi. (nur/rev)

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO