Kajian Ramadhan Ramah Anak: Peringatan Keras Rasulullah pada Orang Tua Lalai Jaga Anak

Kajian Ramadhan Ramah Anak: Peringatan Keras Rasulullah pada Orang Tua Lalai Jaga Anak Dr. Aris Adi Leksono. Foto: BANGSAONLINE

Beliau menjawab, “Anak yang berlepas diri dari orangtuanya dan membencinya serta orangtua yang berlepas diri dari anaknya.” (HR. Ahmad dan Thabrani).

Imam Ibn Qayyim al-Jauziyah pernah mengatakan, “Barang siapa yang dengan sengaja tidak mengajarkan sesuatu yang bermanfaat bagi anaknya dan menelantarkannya begitu saja, berarti dia telah melakukan suatu kejahatan yang sangat besar. Kerusakan pada diri anak kebanyakan datang dari sisi orang tua yang meninggalkan mereka dan tidak mengajarkan kewajiban-kewajiban dalam agama termasuk sunnah-sunnahnya.”

Salah satu bentuk melindungi anak adalah dengan berusaha semaksimal mungkin memenuhi hak dasar anak, serta memberikan perlindungan pada anak dari segala bentuk kekerasan dan kejahatan. Di antara hak dasar anak yang harus dipenuhi adalah pengasuhan dari orang tua kandung dengan penuh kasih sayang, penuh teladan kebaikan.

Selain itu, juga anak berhak mendapatkan pengasuhan alternatif dari guru dan tenaga kependidikan saat berada di sataun pendidikan. Pengasuhan yang sempurna dari orang tua sangat menentukan pembentukan sikap, karakter dan akhlak anak.

Pengasuhan dari guru dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan menjadi penguat anak untuk menjalani kehidupan dengan baik dan benar sesuai norma agama, norma sosial, atau norma kemanusiaan lainnya.

Menyadari hakikat anak adalah amanah dari Allah SWT, dibuktikan dengan merawat dengan tanggung jawab dalam bentuk membekali anak dengan pendidikan dan keterampilan hidup, sehingga ia mampu hidup dan tumbuh kembang di kemudian hari dengan kebahagian, peduli, dan memberikan manfaat kepada sesama.

Selain itu, ikhtiar lahiriyah dalam melindungi anak sebagai amanah Allah SWT, perlu juga ikhtiar batiniyah dengan mendokan anak-anak kita, agar tumbuh kembang memjadi pribadi yanh soleh/solehah, selamat dan bahagia dunai dan akhirat. Sebagaimana doa Nabi Ibrahim untuk putranya, Ismail;

"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang sholeh."

"...Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."

Semoga puasa ramadhan kita berbuah rasa sadar akan tanggung jawab menjaga dan melindungi anak Indonesia.

*Penulis adalah Komisioner Komisi Perlindungan Indonesia Anak Indonesia (KPIA), membidangi Pendidikan, Waktu Luang, Budaya dan Agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO