Merasa Tertipu Kiai Said Aqil, Janji Bangun Islamic Center, Ternyata Bangun Seminari

Merasa Tertipu Kiai Said Aqil, Janji Bangun Islamic Center, Ternyata Bangun Seminari KH Said Aqil Siradj

Ringkas cerita, H. Qosim menerima uang Rp 1,3 Miliar dari lahan seluas 1,8 hektar tersebut. Padahal seandainya H Qosim menjual ke yayasan seminari menerima Rp 9 miliar. ‘’Karena untuk amal jariyah semacam wakaf untuk pembangunan Islamic Center maka H Qosim merelakan uang sekitar Rp 7 miliar lebih kepada Kiai Said,” kata Subargio yang dikenal sebagai tokoh LSM di Malang.

Namun betapa kecewanya H Qosim ketika tahu bahwa yang membeli tanah itu adalah pengusaha yang tak lain pengurus yayasan seminari yang pernah mengincarnya dulu. ”H. Qosim kaget dan hingga kini trauma dan depresi. Mungkin karena niatnya untuk amal jariyah tak kesampaian dia merasa berdosa. Wong niatnya untuk bangun Islamic Center, kok malah nyumbang untuk seminari,’’ papar Subaryo.

“Jadi Kiai Said hanya mediator atau semacam ‘’makelar’’. Persoalannya, tanah tersebut kini dikuasai pengusaha keturunan yang konon menjadi pengurus yayasan seminari tersebut,” kata Subaryo.

Kini H. Qosim jadi pembicaraan warga Karang Besuki, karena dia memang tokoh yang paling getol menolak untuk menjual lahannya ke seminari. Namun ternyata, akhirnya toh lahannya jatuh ke yayasan seminari juga. Karena itu hingga sekarang banyak warga yang mencibir dia, karena lahannya ternyata dijual ke seminari itu.

BERITA TERKAIT:

Menurut Subaryo, pihak korban pernah melakukan testimoni kepada PCNU Kota Malang lewat putra menantunya, DR. KH. Imam Muslimin, dosen Bahasa Arab Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang. PCNU Kota Malang waktu itu mewakili antara lain, KH. Marzuki Mustamar dan KH. Lutfi Abdul Hadi. Dalam testimoni tersebut Kiai Imam Muslimin memaparkan kronologis hukum kasus tanah mertuanya tersebut hingga jatuh ke tangan seminari. Namun kasus tersebut tak berlanjut.

KH. Lutfi Abdul Hadi, pengasuh PP. Al Ihsan Blambangan Krebet Bululawang Kab. Malang, ketika dikonfirmasi mengakui kalau kasus tersebut pernah dilakukan testimoni oleh DR. KH. Imam Muslimin dengan tujuan agar diadvokasi dan dicarikan solusi karena pihak korban mengalami depresi berat. Pihak korban penuh penyesalan telah menjual tanahnya ke pihak yang salah. ”Korban merasa tertipu, karena itu pihaknya mencari bantuan untuk mendapatkan solusi dari musibah yang menimpanya,” kata Kiai Lutfi Abdul Hadi.

Lalu bagaimana tanggapan Kiai Siradj? Ketika dikontak melalui seluarnya tak kunjung ada jawaban. Ada nada masuk tapi tak diangkat. Begitu juga ketika di-SMS tak membalas. (thu/dio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO