Heboh Lagi! 90 Persen Keuntungan Hilirisasi Nikel Mengalir ke Cina

Heboh Lagi!  90 Persen Keuntungan Hilirisasi Nikel Mengalir ke Cina Faisal Basri. Foto: tajuk politik

Ekonom senior Indef itu pun mengkritik langkah Presiden Joko Widodo atau beserta jajaran menterinya yang selalu menyuarakan keberhasilan hilirisasi nikel. Sebab ,menurut dia, yang banyak diekspor itu bukan dalam bentuk yang sudah diolah atau hasil hilirisasi.

Faisal sangat menyayangkan, Indonesia hanya memiliki kebijakan hilirisasi dan tak memiliki strategi industrialisasi. Padahal, tegas Faisal Basri, hanya industrialisasi yang mampu meningkatkan nilai tambah di dalam negeri serta memperkuat struktur industri dan perekonomian.

Sementara Plt Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Mochamad Firman mengatakan, meski 90 persen keuntungan dari hilirisasi mengalir ke Cina, ia mengatakan sebelumnya pun ekspor dalam bentuk bijih nikel 90 persen dilakukan ke Cina.

Menurut dia, ketika ekspor bijih nikel dilakukan, yang diekspor itu benar-benar berupa tanah dengan kandungan nikel nya yang kurang dari 2 persen.

"Jadi ketika kita bicara mengenai ekspor bijih nikel, kita bicara ekspor literally tanah air kita. Itu yang kita lakukan selama bertahun-tahun," kata Firman.

Firman membenarkan hanya 10 persen keuntungan dari kebijakan hilirisasi ini yang mengalir ke RI. Namun, ia kembali menekankan sebelum kebijakan hilirisasi, nilai atau value edit yang didapat Indonesia 0 persen atau tidak ada sama sekali. Dengan demikian, 100 persen nilainya diambil Cina.

Dengan melakukan hilirisasi, menurut Firman, nilai ekspor nikel Indonesia menjadi naik berkali lipat. Meskipun dahulu Indonesia mengekspor 6 juta ton bijih nikel, dia mengatakan nilainya hanya sekitar US$ 1,7 miliar. Sedangkan setelah hilirisasi, Firman mencatat nilai ekspor turunan nikel ini mencapai US $ 35,6 miliar atau sekitar 6 kali lipat lebih tinggi dibandingkan hanya mengekspor bijih nikel.

"Memang benar juga Pak Faisal saat ini kita masih berfokus pada besi dan baja, tetapi peringkat ekspor besi dan baja kita mampu menempati peringkat 5 dunia," kata Firman. (Tempo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO