Puluhan Mahasiswa Tuntut Pemkab Sumenep Cari Korban Kapal DBS I yang Hilang

Puluhan Mahasiswa Tuntut Pemkab Sumenep Cari Korban Kapal DBS I yang Hilang Aksi demo yang dilakukan mahasiswa di depan Pemkab Sumenep. (Faisal/BANGSAONLINE)

SUMENEP (BangsaOnline) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kepulauan Kangean, Sumenep, mendatangi kantor Bupati Sumenep. Kedatangan mereka didampingi kedua orang tua korban yang hilang di kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I beberapa minggu kemarin.

Saat puluhan mahasiswa melakukan orasinya, kedua orang keluarga korban pingsan yakni Arfiah, istri korban dan Dama, kakak korban. Mereka harus dilarikan ke rumah sakit umum setempat untuk mendapat pertolongan medis.

Namun, kejadian tersebut tidak membuat puluhan mahasiswa berhenti dalam orasi, mereka semakin menyudutkan orang nomor satu di Kabupaten Sumenep dan menganggap Bupati Sumenep kurang bertanggungjawab.

"Bahkan ditengah suasana yang genting-gentingnya di Sumenep, seperti kegiatan Musrenbang, Bupati malah ke Jakarta dan nongol di salah satu stasiun Televisi," tegas korlap aksi Nurul Iskil Firdaus

Nurul menuding ada banyak kecurangan yang telah dilakukan oleh Bupati Sumenep terkait pengadaan kapal. Bupati dinilai tidak berpihak terhadap warga kepulauan, bahkan ia hanya mementingkan kepentingan sendiri. 

Puluhan Mahasiswa dan keluarga korban itu terus melakukan aksi dengan meminta Pemkab segera bertindak untuk mencari korban yang hilang tersebut. Keluarga korban menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, bertanggungjawab atas hilangnya Khairul diatas kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I.

Selain itu, puluhan Mahasiswa tersebut meminta agar pemkab melakukan pergantian kapal sumekar dengan armada baru, dan memproses secara hukum pihak ABK PT Sumekar. "Nuka izin baru penambahan untuk armada baru, bedakan barang dengan kapal," serunya dalam orasinya.

“Kami minta Pemkab bertanggungjawab atas hilangnya anak kami, karena kapal itu milik salah satu BUMD,” teriak Hasan, bapak korban saat aksi di depan kantor . Ia menuding, Pemkab tidak pernah melakukan upaya apapun termasuk pencarian terhadap korban. “Selama ini pemkab diam, tidak ada upaya sama sekali,” katanya.

Sementara, Sekretaris Daerah , Hadi Soetarto saat menemui massa dipintu masuk kantor Bupati menyatakan pihaknya sudah berupaya melakukan pencarian terhadap korban kecelakaan laut. “Tapi belum ditemukan,” jawab Sekda.

Sebelumnya, salah seorang penumpang kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I, Khairul (30) warga Desa Duko, Kecamatan Arjasa, diduga terlempar saat melintas di perairan utara Kepulauan Gua-gua, Kecamatan Ra’as, Senin (16/3/2015) sekitar pukul 20.00 WIB. Melihat peristiwa tersebut, Nahkoda kapal putar haluan untuk mencari korban hingga memakan waktu 2 jam. Karena tidak ditemukan, kapal kembali melanjutkan perjalanan. Hingga sekarang, korban tersebut belum ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO