GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani terus mencari terobosan agar para pasien Covid-19 tak kembali kesulitan mendapatkan perawatan di layanan kesehatan. Saat ini Pemkab Gresik telah menyiapkan 5 puskesmas khusus, yang diberi tambahan tenda untuk perawatan pasien pertama Covid-19 dan bumil.
Diharapkan hal ini bisa mengurai pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) agar tak dirawat di rumah, karena kondisinya tak memungkinkan. Apalagi, ada pasien isoman tertentu yang membutuhkan penanganan ekstra seperti butuh oksigen karena pernapasan tak normal, termasuk ibu hamil (bumil).
BACA JUGA:
- PDIP Bisa Kembali Usung Gus Yani di Pilkada Gresik 2024, Tapi Belum Tentukan Parpol Koalisi
- Setubuhi 2 Anak Tiri, Warga Cerme Gresik Dijebloskan ke Tahanan
- Kurang Konsentrasi, Pengendara Motor di Gresik Tabrak Bokong Truk Hingga Meninggal Dunia
- Hadiri Halalbihalal MWC NU Balongpanggang, Gus Yani Serahkan 5 Motor dari CSR PT Waskita
Adapun lima puskemas yang disiapkan untuk rujukan pertama pasien Covid-19 dan bumil adalah, Puskesmas Menganti, Driyorejo, Sidayu, Kebomas, dan Ujungpangkah.
"Kami siapkan tenda di puskesmas-puskesmas tersebut untuk screening pasien covid awal. Masing-masing tenda bisa menampung 10 pasien," ucap Bupati Gus Yani, sapaan Fandi Akhmad Yani, didampingi Kepala Dinkes drg Gozali dan Kabag Humas dan Protokol Reza Pahlevi di Kantor Bupati Gresik, Senin (19/7/2021).
Untuk menunjang kebutuhan perawatan pasien Covid-19, keperluan medis telah disiapkan. Di antaranya berupa tabung oksigen dan tenaga kesehatan (nakes).
Ia mengakui bahwa tabung oksigen saat ini sulit didapat, sementara masyarakat yang membutuhkan banyak. Namun, Gus Yani mengaku telah menghubungi sejumlah OPD terkait seperti dinas tenaga kerja Apindo, dan stakeholder lainnya.
"Jadi, saya kontak-kontak rekan pabrik yang memiliki persediaan tabung elpiji untuk kebutuhan industri. Dan, Alhamdulillah, ada sejumlah perusahaan yang bersedia donasi atau meminjamilah," ungkapnya.
Beberapa perusahaan yang memberikan donasi tersebut antara lain Petrokimia Gresik (PG), PT Smelting, Swabina Graha, Yani Putra, dan lainnya. "Termasuk rekan SMK PGRI, dan SMK Anuriyah Benjeng," katanya.
"Sementara ini ada 50 tabung, dan nanti akan terus bertambah. Kami ajak dinas terkait pinjam tabung oksigen untuk kebutuhan warga kita, karena kita dalam keadaan sulit untuk pengadaan tabung oksigen, kita beli pun susah belinya di mana," imbuhnya.