KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Usai salah satu warganya terkonfirmasi positif Covid-19, warga di 3 RT Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri mengisolasi diri. Kabar ini membuat para penjual soto di Kelurahan Tamanan, resah. Mereka khawatir omzetnya menurun.
Dari penelusuran, ternyata omzet mereka sudah merosot sejak pandemi Covid-19 melanda. “Sejak pandemi, penjualan sudah sepi,” kata Sunarko, penjual Soto Pak No di Sentra Kuliner Soto Bok Ijo, Terminal Tamanan, Sabtu (16/5/2020).
BACA JUGA:
- Meriahkan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri, PPBI Gelar Pameran dan Kontes Bonsai Nasional
- Dua Napi Terorisme di Kediri Sujud Syukur Usai Dinyatakan Bebas Bersyarat
- Polrestabes Surabaya Tangkap Buronan Terduga Kasus Penipuan dan Penggelapan di Kediri
- Halal Bihalal Bersama PGRI Kota Kediri, Pj Zanariah Ungkap Komitmen Pemkot di Bidang Pendidikan
Sekadar diketahui, Soto Pak No dirintis oleh seorang yang bernama Surono. Soto Pak No merupakan pelopor penjual kuliner soto di Sentra Kuliner Soto Bok Ijo yang legendaris itu. Langkahnya, kemudian diikuti oleh pedagang lain yang berdagang di sekitar terminal.
Surono membangun bisnis sotonya sejak tahun 1969, kemudian diwariskan turun temurun, hingga sampai kepada Sunarko. Sebelumnya, dagangannya berada di jembatan berwarna hijau tak jauh dari terminal.
Sunarko mengatakan, belum pernah kuliner soto ini sesepi sekarang. Omzetnya tinggal separuh, bahkan lebih. Bila biasanya dalam sehari bisa menjual lebih dari 200 mangkuk, kini di bawah 100 mangkuk.
“Sebelum pandemi, orang-orang yang ke terminal kan mampir di sini. Sekarang bus ke Jakarta tidak jalan. Bus ke Malang dan Surabaya juga tidak jalan. Jadi tidak ada yang beli, apalagi puasa,” tambah Sunarko.