TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan santri Ponpes Nahdlotut Tholibin al-Islamiyyin (NTI) Kebonharjo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban membuat masker sendiri, untuk dibagikan secara gratis kepada warga di lingkungan pesantren, Minggu (29/3).
Mereka rela memproduksi masker hingga lembur, lantaran masyarakat mulai kesulitan mendapatkan masker. Sebab, saat ini stok masker di toko maupun apotek sudah banyak yang kosong. Kalaupun ada, harganya sudah naik berkali lipat.
BACA JUGA:
- 20 Calon Jemaah Haji Lansia Asal Tuban Gagal Berangkat ke Tanah Suci
- Terlilit Utang, 2 Pemuda di Tuban Nekat Curi Motor dan Handphone
- Beri Makan Monyet dan Ikan, Tradisi Sedekah Bumi Masih Lestari di Sendang Bektiharjo Tuban
- Sempat Minum Racun Tikus, Suami yang Bunuh Istri di Tuban Akhirnya Tewas di Rumah Sakit
Upaya pembuatan masker tersebut untuk mendukung pemerintah dalam melakukan pencegahan penyebaran virus Corona di Kabupaten Tuban.
Pengasuh Ponpes NTI Kebonharjo, KH. Achmad Alam Farid menyampaikan, ratusan masker tersebut dikerjakan santri yang selama ini mendapatkan pelatihan menjahit di Balai Latihan Kerja (BLK) atau laboratorium menjahit milik pesantren.
Selain dibagikan kepada warga, masker itu juga diberikan kepada seluruh santri putra dan putri, para kiai, dan guru di lingkungan Ponpes NTI.
"Produksi masker dilakukan mandiri lantaran pihak pesantren kesulitan mendapatkan barang itu di toko. Sedangkan pesan online pun, beberapa penjual mematok harga cukup tinggi," ujar Gus Farid sapaan akrabnya.