SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jawa Timur bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim terus meng-update perkembangan penanganan wabah corona di Jawa Timur. Hingga Jumat (20/3) pukul 18.00 WIB, pasien positif corona di Jatim ternyata terus bertambah.
Tercatat pasien positif corona ada 15 orang dengan rincian 13 orang di Surabaya, dan 2 di Malang. Sehari sebelumnya, tercatat di Posko Gedung Negara Grahadi jumlah positif corona 9 orang.
BACA JUGA:
- Pj Gubernur Jatim Dalami Sistem Penanggulangan Bencana dan Pemanfaatan Teknologi di Jepang
- Kepala Dindik Jatim Tegaskan Tidak Ada Larangan Study Tour
- DPRD Jatim Setujui LKPJ Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2023, Adhy Karyono Beberkan Target Kinerja
- Dukung FOLU Net Sink 2030, Pj Adhy Pastikan Jatim Siap Berkontribusi Nyata Lestarikan Lingkungan
"Bukan hanya pasien positif virus corona (Covid-19) saja yang meningkat, namun Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga mengalami peningkatan," tutur Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Jumat (20/3) malam.
Sementara, rangkaiannya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada sebanyak 635 orang. Dari jumlah itu mayoritas dari Surabaya sebanyak 175 orang. Malang Raya sebanyak 74 orang. Kota dan Kabupaten Blitar sebanyak 87 orang, Jember 43 orang, Mojokerto 23 orang, Lumajang 20 orang. Sisanya tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Jatim.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 72 orang. Rinciannya, 32 orang dari Surabaya. Malang Raya ada 8 orang, Sidoarjo 5 orang. Sisanya tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Jatim.
"Jadi, untuk diketahui jumlah pasien positif Covid-19, ODP dan PDP, itu adalah hasil tracing (pelacakan) dalam dua hari terakhir ini,” kata Khofifah.
Untuk bisa mempercepat langkah penanganan Covid-19, dalam Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jatim, pemprov membagi tiga rumpun. Yang pertama adalah rumpun promotif dan preventif yang dikoordinir oleh Kalaksa BPBD Jatim, kemudian rumpun kuratif yang akan dipimpin Dirut RSUD Dr Soetomo Joni Wahyuadi, dan yang ketiga rumpun Tracing yang dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Jatim Herlin.