SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jumlah pecandu narkoba di Jawa Timur diperkirakan terus meningkat. Diperkirakan tahun ini peningkatannya ada sekitar 75 persen anak Jatim yang terpapar bahaya narkoba. Gerakan Nasional Anti Narkotika mengajak santri sebagai garda terdepan dalam pencegahan peredaran narkoba.
Menurut Ketua DPD Granat Jatim Arie Soeripan, bertepatan peringatan Hari Sumpah Pemuda dan peringatan Hari Santri Nasional serta HUT Granat ke-20, pihaknya mengajak santri sebagai garda terdepan untuk memberantas peredaran narkoba. Dengan tema "Santri Hebat Tanpa Narkoba".
BACA JUGA:
- Polres Tulungagung Tangkap Komplotan Pengedar Narkoba
- 25 Sopir Bus di Terminal Kesamben Blitar Dites Urine, 1 Orang Positif Amphetamin
- Sering Bolos Dinas dan Terlibat Narkoba, Dua Anggota Polisi di Banyuwangi Diberhentikan
- Terlibat Peredaran Narkoba, Oknum Anggota Polisi di Tulungagung Diberhentikan dari Jabatannya
"Kami mengajak para santri itu sebagai garda terdepan untuk memberantas peredaran narkoba," cetus Arie kepada wartawan usai memberikan edukasi terkait bahaya narkoba di pesantren Mukmin Mandiri di Waru Sidoarjo, Senin (28/10).
Arie menambahkan, saat ini sebagian besar santri merupakan para generasi muda millenial. Di mana seperti diketahui, penyalahgunaan narkoba paling rentan terhadap anak muda. Pihaknya tidak menginginkan bahaya narkoba sampai dapat merusak para generasi santri.
"Kami berupaya semaksimal mungkin, dengan jalan memberikan edukasi bahaya narkoba kepada para santri. Kami tidak menginginkan generasi penerus bangsa ini terpapar narkoba," terang Arie.