KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 150 takmir masjid se-Kota Blitar menggelar deklarasi mencegah politisasi masjid. Deklarasi ini diinisiasi Takmir Masjid Agung Kota Blitar di Masjid Agung Kota Blitar.
Dalam deklarasi itu, mereka menyerukan untuk mengembalikan masjid kepada fungsinya. Tanpa dikotori dengan urusan duniawi. Mengingat, saat ini suhu politik sudah semakin menguat jelang Pilkada Serentak 2018.
BACA JUGA:
- Terobos Palang Perlintasan, Daihatsu Sigra Ringsek Usai Dilibas KA Kertanegara di Kota Blitar
- Nekat Terbangkan Balon Udara saat Lebaran, Warga Blitar Kena Ulti Polisi
- Ini Temuan Tim Dinkes Kota Blitar saat Sidak Mamin di Sejumlah Swalayan
- Di Kota Blitar, Petugas Gabungan Temukan Sejumlah Kafe Jualan Miras saat Ramadan
Ketua Takmir masjid Agung Kota Blitar Drs Subakhir mengatakan, pihaknya menyayangkan adanya masjid yang justri dijadikan panggung politik oleh Parpol maupun Ormas. Sehingga memicu perpecahan umat. Untuk itu pihkanya mengajak masyarakat untuk mendukung gerakan ini.
Agar seluruh masjid yang ada di Kota Blitar benar-benar bersih dari kampanye dan politik praktis. "Hal ini dirasa perlu dilakukan, untuk menjaga netralitas masjid sebagai tempat ibadah. Masjid adalah tempat yang mulia, masjid adalah rumah Allah, sehingga kita sebagai muslim berkewajiban menjaga kemuliaanya," ungkap Subakhir kepada wartawan, Selasa (20/2).
Selain menjaga masjid dari kegiatan politik, deklarasi itu juga menekankan untuk menjaga akhlak orang-orang di dalam masjid. Dengan tidak memberikan ceramah yang berisi caci maki dan adu domba. Serta menyusupkan faham radikalisme ke masjid. "Stop caci maki dan adu domba. Mari bersama-sama kita jadikan mimbat masjid sebagai media menyampaikan dakwah yang sejuk dan damai," imbuhnya.
Usai membacakan deklarasi sebanyak 150 perwakilan masjid se-Kota Blitar serta Ormas keagamaan membubuhkan tanda tangan di atas kain putih sebagai bentuk pernyataan sikap menolak segala bentuk politisasi masjid. (ina/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News