TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan aktivis pecinta lingkungan yang tergabung dalam Forum Peduli Lingkungan Tuban (FPLT) menggelar aksi menolak pendirian pabrik semen baru dan tambang, Rabu (29/3). Selain sebagai bentuk sikap atas kawasan karst di Kabupaten Tuban yang kondisinya sangat mengkhawatirkan, aksi ini digelar dalam rangka peringatan Hari Karst Nasional.
Aksi para aktivis dilakukan dengan long march diawali dari makam pahlawan, menuju Jalan Pahlawan, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Veteran, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Pemuda dan diakhiri di bundaran patung Letda Sucipto. Sepanjang perjalanan masa terus menyuarakan aspirasinya menolak pendirian pabrik semen dan aktivitas tambang yang berada di Kabupaten Tuban sambil mempertunjukkan aksi teatrikal. Sebab, menurut mereka, adanya pabrik semen merusak lingkungan.
BACA JUGA:
- Bak Sinetron, Penjual Sayur Keliling ini Bisa Naik Haji Setelah Menabung 20 Tahun
- 20 Calon Jemaah Haji Lansia Asal Tuban Gagal Berangkat ke Tanah Suci
- Terlilit Utang, 2 Pemuda di Tuban Nekat Curi Motor dan Handphone
- Beri Makan Monyet dan Ikan, Tradisi Sedekah Bumi Masih Lestari di Sendang Bektiharjo Tuban
"Eksplorasi yang dilakukan pabrik semen menjadi faktor utama rusaknya karst yang ada, apalagi nanti kalau berdiri dua pabrik semen lagi di Tuban, karst akan rusak parah," ucap Koordinator Aksi, Imam, kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (29/3).
Kata Imam, kawasan karst sangat penting sebagai resapan air tanah. "Namun, warga di kawasan tersebut dikesampingkan dan tidak menjadi bagian penting adanya pabrik semen. Semoga Pemerintah Kabupaten dapat menertibkan tambang-tambang ilegal dan memberi kebijakan-kebijakan yang pro dengan rakyat," harapnya. (gun/wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News