Tim Labfor Polda Jatim Lidik Penyebab Kebakaran Pabrik New Era, Nasib 900 Buruh belum Jelas

Tim Labfor Polda Jatim Lidik Penyebab Kebakaran Pabrik New Era, Nasib 900 Buruh belum Jelas Tim Labfor Polda Jatim saat lakukan penyelidikan di PT New Era. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Setelah dinyatakan sudah tidak ada api di bekas 5 gudang di PT New Era yang terbakar pada Sabtu (7/5) lalu, tim Labfor Polda Jatim, akhirnya turun ke TKP (tempat kejadian perkara), Senin (9/5). Turunnya tim Labfor tersebut untuk melakukan penyelidikan penyebab terbakarnya pabrik pemroduksi sandal itu.

Kedatangan tim Labfor Polda Jatim yang dipimpin oleh Kasubdit Fiskomfor, AKBP Joko Siswanto. Bersama dengan tujuh anggota, tim Labfor terlihat memeriksa sejumlah bekas bahan-bahan yang terbakar mulai pukul 10.00-13.00 WIB.

Sejauh itu, awak media tidak diizinkan mendekat ke areal pabrik yang sedang dilakukan penyelidikan tim Labfor Polda Jatim. Hanya, sejumlah karyawan PT New Era diizinkan mendampingi mereka.

Sementara Camat Kebomas, Zairuddin menyatakan, sajauh ini pihak manajemen PT New Era belum memberikan laporan soal penyebab kebakaran yang menghanguskan 5 gudang dan isinya di pabrik II tersebut.

"Kami belum mendapatkan laporan penyebab kebakaran pabrik tersebut," katanya saat akan mengikuti evaluasi kinerja triwulan pertama penggunaan APBD 2016 di kantor DPRD Gresik, Senin (9/5).

Selain itu, lanjut Zairuddin, pihaknya juga belum mendapatkan laporan berapa kerugian yang diderita New Era. "Yang saya dengar kerugiannya mencapai ratusan miliar. Tapi, laporan pastinya ke kami belum," jelasnya.

Zairuddin mengaku saat ini pihaknya dibingungkan dengan persoalan 900 buruh PT New Era yang belum dipekerjakan lagi pascapabrik terbakar. Pihaknya mendengar kalau karyawan/buruh sementara waktu diliburkan hingga sepekan. Namun, hal itu belum pasti.

"Jumlah pekerja 900 itu sangat banyak. Jika pabrik tidak beroperasi, lalu buruh di-PHK(Pemutusan Hubungan Kerja), maka akan ada pengangguran baru di Gresik. Sebab, kebanyakan buruh berasal dari sekitar pabrik seperti Desa Kedanyang, Krembangan dan sekitarnya," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO