KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pada awal Ramadan 1445 Hijriah, makam Syech Al Wasil Syamsudin alias Mbah Wasil di komplek Situs (Makam) Setonogedong, Kelurahan Setonogedong, Kecamatan Kota, Kota Kediri, masih tampak sepi. Hanya beberapa saja peziarah yang terlihat memasuki makam Mbah Wasil untuk berdoa.
Mohammad Yusuf, juru kunci makam Setono gedong, mengakui bahwa makam Mbah Wasil dalam dua hari ramadan ini memang agak sepi. Yusuf menduga, sepinya peziarah di makam Mbah Wasil itu kemungkinan memang masih awal ramadan.
BACA JUGA:
- Meriahkan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri, PPBI Gelar Pameran dan Kontes Bonsai Nasional
- Dua Napi Terorisme di Kediri Sujud Syukur Usai Dinyatakan Bebas Bersyarat
- Berbagi Berkah Ramadan, Muslim Pro dan AQUA Berikan Paket Umrah untuk 3 Orang
- Polrestabes Surabaya Tangkap Buronan Terduga Kasus Penipuan dan Penggelapan di Kediri
"Meski agak sepi, tapi tetap saja ada peziarah yang datang baik dari Kediri sendiri maupun dari luar Kediri," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (13/3/2024).
Favian (31), peziarah asal Kedungwaru, Tulungagung, mengaku datang berziarah ke Makam Aulia Mbah Wasil untuk mengisi waktu di bulan Ramadan.
"Biasanya saya datang kesini secara berombongan, tapi untuk kali ini saya datang sendiri," katanya.
Menurut dia, Mbah Wasil itu merupakan tokoh penting yang pada waktu itu datang ke Kediri untuk syiar agama Islam. Pada waktu Mbah Wasil datang ke Kediri, kebetulan Kerajaan Kadiri dipimpin oleh Raja Sri Aji Joyoboyo.
"Konon menurut cerita masyarakat sekitar, semasa hidup Beliau (Mbah Wasil), di (Kerajaan) Kediri sedang dipimpin oleh Raja Joyoboyo. Beliau (Mbah Wasil) menurut masyarakat adalah Guru Raja Kediri tersebut," paparnya.
Benarkah Mbah Wasil Guru Raja Sri Aji Jayabaya atau Joyoboyo?
Dari cerita turun temurun di Kediri, disebutkan bahwa Mbah Wasil adalah Pangeran Mekah yang diperintahkan untuk datang ke Jawa Dwipa (Pulau Jawa). Setelah menginjakkan kaki di pulau Jawa, Mbah Wasil sempat bermukim di wilayah Kabupaten Nganjuk tepatnya di wilayah Kecamatan Sawahan yakni di Gunung Wilis (Sadepok).