SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ternyata guru tak boleh berpenampilan sembarangan, terutama saat mengajar para muridnya. Selain harus suci dari hadats dan najis, juga harus menjaga penampilan. Bahkan guru sebaiknya mengenakan pakaian terbaik dan menyemprotkan parfum atau minyak wangi.
Itulah salah satu pesan inti Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari dalam Kitab Adabul ‘Alim wal-Muta’allim yang secara khusus membahas tentang keutamaan ilmu, akhlak guru, akhlak murid, dan tata cara mengajar yang baik.
BACA JUGA:
- Temu Alumi Tebuireng, Gus Kikin: Kalau Tak Ada Resolusi Jihad Tak Ada Perang 10 November
- Usulkan Kiai Sholeh Darat Pahlawan Nasional, Guru Besar dan Kiai Semarang Sowan Kiai Asep
- Labu dan Cuka, Menu Kesukaan Rasulullah, Nabi Tak Pernah Mencela Makanan
- Gus Irfan, Cucu Hadratussyaikh, Pendiri Pesantren Tebuireng dan NU Lolos ke Senayan
“Ketika guru hendak mengajar maka sebaiknya dia bersuci dari hadas dan najis, membersihkan diri, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang sesuai dengan zamannya,” tulis Hadratussyaikh.
Untuk apa? “Guru melakukan itu dengan niat untuk memuliakan ilmu dan mengagungkan syariat Allah,” tegas Pendiri Pesantren Tebuireng dan organisasi Nahdlatlul Ulama (NU) itu.
Hadratussyaikh yang dikenal sebagai pejuang kemerdekaan RI itu juga berpesan bahwa guru dalam melaksanakan aktivitas mengajarnya sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menyebarkan ilmu, menghidupkan agama Islam, dan menyampaikan hukum-hukum Allah SWT.
Menurut Hadratussyaikh, ketika seorang guru meninggalkan rumah menuju tempat mengajar, sebaiknya ia berdoa sesuai doa yang sudah diajarkan Nabi Muhammad SAW.