SERI BEGAWAN, BANGSAONLINE.com - Penerapan syariat Islam secara konsiten di Brunei Darussalam ternyata membuahkan manfaat sangat besar: rakyat damai, sejahtera, tertib. Dan yang penting lagi ada kepastian hukum dan rakyat makmur.
Bahkan korupi Rp 15 juta saja sudah ditangkap dan dipecat. Tapi benarkah penghasilan guru ngaji 30 juta dan gaji dosen terendah Rp 50 juta perbulan? Simak laporan M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE, yang berada di Brunei Darussalam selama empat hari.
BACA JUGA:
- Gus Barra Kunjungi Rumah Korban Kebakaran di Desa Sidomulyo
- Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Langsung Buatkan Surat Tugas untuk Gus Barra
- Syaikh Abdul Baits Kattani Wafat, Muhaddits-Ulama Besar Mesir yang Tinggal di Rumah Sempit
- Bersama Kiai Asep dan Ketua PWNU Jabar, Sekda Pemprov Jabar Bahas Pengangguran dan Kemiskinan
Kehadiran Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA ke Brunei Darussalam ternyata membawa banyak berkah, terutama bagi warga Indonesia yang tinggal di negeri yang dipimpin Raja Hassanal Bolkiah itu. Lebih-lebih warga NU yang mayoritas penganut madzhab Imam Syafi’i.
Prof Kiai Asep yang dikenal luas sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu selain banyak menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Brunei juga memberikan banyak perspektif keagamaan sekaligus ekonomi terhadap warga NU di negeri kaya itu.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat memaparkan pengalaman hidupnya dalam acara bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas'ud Adnan yang digelar PCINU Brunei, Ahad (10/3/2023) malam. Foto: m mas'ud adnan/bangsaonline
Kiai Asep didampingi istri tercintanya, Nyai Hajjah Alif Fadilah dan Rektor Universitas KH Abdul Chalim (UAC) yang sekaligus menantunya, Dr KH Mauhibur Rokhman (Gus Muhib).
Kiai Asep juga didampingi Wakil Rektor Universitas KH Abdul Chalim Dr H Fadly Usman dan CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com.
Kiai Asep dan rombongan tiba di Badara Udara Internasional Brunei - disebut Lapangan Terbang Antarbangsa - sekitar pukul 9 waktu setempat, Ahad (10/9/2023) atau jam 8.00 waktu Indonesia. Ada selisih waktu satu jam antara Brunei dengan Indonesia: lebih cepat waktu Brunei satu jam.
Kiai Asep dan rombongan dijemput Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Brunei. Penyambutan itu dipimpin langsung Ketua Tanfidziyah PCINU Brunei KH Ahmad Dhofir yang juga ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Kiai Ahmad Dhofir didampingi Ustadz Makmun Halimi Zain, alumnus Pesantren Tebuireng yang juga pengurus PCINU Brunei.
Dari bandara Kiai Asep dan rombongan langsung menuju The CentrePoint Hotel yang terletak di jantung ibu kota Brunei, di kawasan Abdul Razak Complex, Bandar Seri Begawan Brunei.