Puji Khofifah, Ning Lia jadikan Teladan dalam Proses Politik

Puji Khofifah, Ning Lia jadikan Teladan dalam Proses Politik Ning Lia didampingi ibu dan pendukungnya menyerahkan berkas pendaftaran sebagai bakal calon DPD RI dari Jawa Timur. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lia Istifhama menyerahkan kelengkapan berkas sebagai bakal calon dari Jawa Timur. Perempuan yang akrab disapa itu sebelumnya menyempatkan berziarah ke makam ayahandanya sekaligus mentor politiknya, KH. Masykur Hasyim.

Saat itu, ia mengungkapkan bahwa dalam menjalani proses politik dirinya meneladani sosok Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur. Menurut dia, beliau sosok yang pantang menyerah, tokoh perempuan nasional, dan merupakan muslimah terpopuler di dunia.

"Adapun saya disini, memohon doa restu kepada njenengan semua, bahwa saya menapaki proses pencalonan DPD ini sebagai bentuk: Tulus, Fokus, Tembus," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (9/5/2023).

Lia menjelaskan, Tulus adalah, bahwa proses ini terlalui atas dasar ketulusan doa kebaikan begitu banyak orang di sekitar. Sedangkan Fokus adalah, bahwa proses ini berjalan atas tujuan mewujudkan secara nyata, bahwa kita harus melangkah ke depan membangun kebaikan. Kitalah pengejawantahan syubbanul yaum rijalul ghod, bahwa pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan.

Tembus adalah, bahwa Insya Allah niat mengisi proses demokrasi melalui pencalonan DPD ini, adalah keyakinan kami bahwa setiap langkah yang diniati baik, pasti tembus kebaikan yang bisa dirasakan banyak orang.

"Dalam hal ini, kami yakin fungsi legislasi DPD akan semakin membawa manfaat dan maslahat dengan hadirnya sosok yang menggaungkan tulus fokus tembus," terang doktoral UINSA Surabaya itu.

Ia menambahkan, seirama dengan Nawa Bhakti Satya tak lepas dari Leadership is action, not about position. Jadi bagaimana seorang legislator menguatkan aksi kepemimpinan yang baik di tengah publik. Diantaranya, adanya atensi kepada realita sosial, seperti penguatan UMKM, pendidikan, moral, kesehatan.

"Marilah melihat proses demokrasi, seperti diantaranya adalah kontestasi , sebagai kewenangan masyarakat untuk memilih 4 putra/putri terbaik yang diharapkan yang terpilih, bisa bersinergi secara baik untuk penguatan fungsi legislasi," pungkas pengurus Fatayat NU Jatim tetsebut. (mdr/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO