KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkab Kediri bersinergi dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) sebagai mitra pembangunan dalam menyukseskan implementasi kurikulum merdeka di Bumi Panjalu.
Bupati Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, selain sistem zonasi sebagai upaya pemerintah dalam melakukan pemerataan pendidikan, beroperasinya bandara pada tahun 2023 bakal menjadi tantangan baru bagi Pemerintah Kabupaten Kediri.
BACA JUGA:
- Hingga Pendaftaran Ditutup oleh KPU, Tak Ada yang Mendaftar Paslon Pilbup Kediri Jalur Independen
- Ronny Datangi Kantor KPU Jelang Batas Akhir Pendaftaran Calon Wali Kota Kediri Jalur Perseorangan
- Pj Wali Kota Kediri Nikmati Event BrantasTic Bersama Masyarakat
- Ada Resto Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis Kediri, Ternyata Milik Orang Jerman
"Tantangan ke depan akan semakin banyak, tidak mungkin kalau tidak dipersiapkan mulai dari SDM-nya," kata bupati dalam pertemuan dengan PSF, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPPMP), dan Widyaprada di Ruang Pamenang Pemkab Kediri, Senin (30/1/2023) sore.
Putra Menseskab Pramono Anung tersebut merasa perlu adanya upgrade atau peningkatan kualitas guru di Kabupaten Kediri di era merdeka belajar saat ini. Adapun jumlah guru di Kabupaten Kediri untuk tingkat SD sebanyak 5.492 dan tingkat SMP sebanyak 2.604 pendidik atau tenaga kependidikan.
"Kami ingin berkolaborasi, bersinergi bagaimana mengupgrade tenaga pendidik," ungkap Dhito.
Dalam pertemuan itu, Bupati Kediri berdiskusi terkait kegiatan pendampingan bersama PSF. Selain peningkatan kualitas guru, ada beberapa kegiatan yang diusulkan seperti pendirian sekolah baru.
Senior Director PSF, Elan Merdy, dalam diskusi itu mengungkapkan beberapa program yang telah dijalankan. Berangkat dari pemberian beasiswa, PSF juga membangun sekolah yang dikenal dengan sebutan Lighthouse School Program (LSP).