KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkab Kediri memberikan bantuan kepada warga Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, yang terdampak kerusuhan antar perguruan silat. Kerusuhan itu berimbas pada kerusakan beberapa rumah warga.
Ada sebanyak 47 kepala keluarga yang mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kediri. Bantuan itu diberikan di Kantor Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, pada Rabu (11/1/2023).
BACA JUGA:
- Bantu Anak Vakum Sekolah yang Rawat Kedua Orang Tuanya, Bupati Kediri Terjunkan 4 Dinas Sekaligus
- Pj Wali Kota Kediri Nikmati Event BrantasTic Bersama Masyarakat
- Ada Resto Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis Kediri, Ternyata Milik Orang Jerman
- Meriahkan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri, PPBI Gelar Pameran dan Kontes Bonsai Nasional
Besarnya bantuan tahap pertama berupa sembako ini diberikan sesuai jumlah anggota keluarga yang telah diusulkan oleh pemerintah desa dan melalui asesmen dinsos.
“Hari ini tahap kesatu menyalurkan sembako, karena banyak korban ini tidak bisa bekerja akibat rombong yang rusak sehingga tidak dapat berjualan. Untuk beberapa minggu ke depan perlu adanya sembako,” kata Plt Kepala Dinsos Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana.
Di tahap kedua bantuan yang disalurkan berupa subsidi bagi warga yang mengalami kerugian material seperti dibakarnya motor, gerobak, hingga kaca dan genting yang rusak akibat kerusuhan.
Subsidi ini akan disalurkan berupa uang tunai untuk nantinya dibelikan gerobak maupun renovasi material yang mengalami kerusakan.
Selain bantuan sembako dan subsidi, dinsos juga memberikan pendampingan psikologi untuk memulihkan trauma masyarakat akibat kerusuhan yang terjadi pada Kamis (5/1/2023) dini hari itu.
Dari pendataan yang dilakukan pemerintah desa dan dinsos, jumlah warga yang mengalami trauma jauh lebih banyak dibanding warga yang mengalami kerugian material.
Terkait pemulihan psikologi, Dyah menjelaskan, warga yang mengalami trauma berat akan mendapatkan perhatian tersendiri. Nantinya pemerintah daerah akan melakukan pendampingan hingga warga yang mengalami trauma ini benar-benar pulih.
“Penanganan antara trauma berat, sedang, dan ringan itu beda. Kita akan melakukan pendampingan hingga warga (yang mengalami trauma) ini benar-benar pulih,” tandasnya.