TUBAN, BANGSAONLINE.com - Duet KH Ahsan Ghozali - KH. Damanhuri terpilih menjadi Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Tuban periode 2023-2028 dalam konferensi cabang (konfercab) VII yang dilaksanakan di Ma'had Bahrul Huda, Sabtu-Minggu (24-25/12/2022).
Dalam konfercab tersebut, pemilihan rais syuriah diawali dengan penentuan lima nama ahlul halli wal aqdi (AHWA) yang diajukan oleh pengurus ranting dan MWC. Dari usulan ranting dan MWC, muncul 15 nama calon AHWA, yang akhirnya disaring menjadi lima nama dengan jumlah dukungan terbanyak.
BACA JUGA:
- PKB Buka Peluang Usung Kiai Marzuki Mustamar di Pilgub Jatim 2024
- Sukseskan Pilkada 2024, Pj Gubernur Jatim Ajak Ulama dan Forkopimda Jaga Sinergitas
- Konfercab NU Jombang 2024 Digelar Bertajuk Merajut Silaturahmi Membangun Sinergi dan Kolaborasi
- Khofifah Usul Pembentukan Komite Perempuan Indonesia untuk Perdamaian Dunia Melalui PBB
"Usulan yang disampaikan ranting dan MWC itu diberikan secara tertutup pada panitia. Baru pada saat konferensi, usulan itu dibuka dengan disaksikan oleh perwakilan dari PBNU, PWNU, dan perwakilan peserta konfercab," jelas Ketua Panitia Konfercab ke-VII PCNU Tuban, Muhtarom Husnan.
Lima nama dengan jumlah dukungan terbanyak yang akhirnya menjadi AHWA secara berurutan adalah KH. Ubaidillah Faqih dari Langitan Widang dengan 358 dukungan. Kemudian, KH. Abdul Matin Jawahir dari Bejagung Kecamatan Semanding dengan dukungan 347 suara. Lalu, KH. Abu Mansur dari Tanggir Kecamatan Singgahan dengan 326 dukungan.
Selanjutnya, KH. M. Husnan Dimyati dari Binangun Kecamatan Singgahan dengan 285 dukungan dan Kiai Damanhuri dari Kecamatan Rengel dengan 276 dukungan.
Usai ditetapkan sebagai AHWA, lima kiai ini melakukan sidang untuk menunjuk syuriah yang akan diberi amanah menjalankan organisasi NU untuk periode lima tahun mendatang.
"Dalam sidang AHWA memutuskan untuk memberikan amanah Syuriah PCNU Tuban pada KH. Ahsan Ghozali yang dalam tabulasi dukungan untuk menjadi AHWA memperoleh 34 dukungan," imbuhnya.
Setelah penunjukan syuriah selesai, dalam sidang dipimpin PBNU tersebut dilanjutkan dengan pemilihan ketua tanfidziyah. Pemilihan diawali dengan memastikan jumlah ranting dan MWC yang akan memberikan suara.