TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah melakukan gerakan Penanaman Sejuta Pohon dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun ini di Lembah Kepuh Edupark, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, Sabtu (10/12/2022).
Agenda dimulai dengan pelepasan 200 burung yang terdiri dari kutilang, prenjak sawah, dan sogok onteng. Kemudian, gubernur bersama Sesdirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK RI, Direktur Rehabilitasi Hutan KLHK Ri, dan Bupati Trenggalek melakukan penanaman secara simbolis 50 bibit Alpukat Aligator.
BACA JUGA:
- Jawa Timur Borong 8 Penghargaan di Anugerah Adinata Syariah 2024
- Khofifah Optimis Bisa Perluas Jangkauan Sekolah Khadijah di Berbagai Daerah
- Persilakan Buka Cabang, Khofifah: Pendidikan Khadijah Berbasis Pesantren Kota dan Aswaja
- Pimpin Upacara Harkitnas 2024, Plh Gubernur Jatim Ajak Generasi Muda Kuasai Teknologi
Sebelumnya, pada 28-30 November juga telah dilakukan penanaman alpokat aligator, durian, petai, dan mangrove secara serentak di wilayah catchment area rawan longsor dengan 4 tahap penanaman di Desa Bodag, Desa Gayam, Desa Panggul, dan Desa Sukorejo, Trenggalek.
Khofifah mengatakan bahwa upaya menanam pohon jenis apapun merupakan langkah untuk menjaga daya dukung alam dan lingkungan sebagai sedekah oksigen bagi dunia. Hal ini juga menjadi langkah untuk mewujudkan tahun 2060 net zero emission.
“Selagi ada kesempatan menanam, mari kita tanam pohon dan kita rawat. Insya Allah ini bukan hanya menjadi sedekah oksigen tetapi juga deposit bagi anak dan cucu kita di masa depan,” tuturnya.
Di hadapan masyarakat Desa Sukorejo, gubernur juga mengimbau terkait data BNPB tentang indeks kebencanaan terhadap kemiskinan bisa mencapai 80 persen.
“Maka sebisa mungkin daya dukung alam dan lingkungan harus dibangun. Komitmen satu sama lain harus saling mengawal dan bersinergi demi tumbuh kembang dan daya dukung alam serta lingkungan yang lebih kuat dan berketahanan,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, bahwa di Jatim kategori lahan sangat kritis di kawasan hutan pada tahun 2021 seluas 64.841,26 hektar, sementara di kawasan non hutan seluas 246.390,96 hektar.
Untuk itu, sebagai upaya pengendalian lahan kritis di Jatim, Khofifah menuturkan bahwa gerakan menanam pohon dapat menambah kapasitas reduksi polusi udara. Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) lebih maksimal.
"Peningkatan tutupan lahan telah dilakukan melalui kegiatan penghijauan seluas 157.726,55 hektar, ruang terbuka hijau (Hutan Kota) di Kab/Kota seluas 106.131,07 hektar dengan rasio RTH (Ruang Terbuka Hijau) 19,55, reboisasi di kawasan hutan kritis seluas 7.010,75 hektar," tegasnya.
Menurut Khofifah, perlu dikembangkan pemberdayaan masyarakat di kawasan hutan dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui model desa konservasi seperti pengembangan pertanian, ternak, penangkaran satwa dan produksi madu di sekitar kawasan hutan konservasi.