MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus berupaya menstabilkan laju inflasi dan daya beli pasca kenaikan harga BBM. Di antaranya, dengan melakukan blusukan untuk memastikan harga sembako tidak melebih HET (harga eceran tertinggi).
Seperti yang dilakukan Kamis (6/10) hari ini, Gubernur Khofifah blusukan ke Pasar Sayur Magetan.
BACA JUGA:
- Ikhtiar Wujudkan Generasi Emas 2045, Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting Kepri
- Hari Keluarga Internasional, Khofifah Kutip Al-Quran dan Mahatma Gandhi: Al Ummu Madrasatul Ula
- Diskusi Kebangsaan di Jakarta, Khofifah Bahas Percepatan Indonesia Emas
- Merespons Penambahan Pupuk Bersubsidi, Khofifah Sebut Kabar Gembira Bagi Petani Jatim
"Saya ingin mengatakan kepada kita semua, bahwa ada beberapa hal yang masih memerlukan kerja keras, kerja sinergi, dan kerja profesional kita supaya semua taraf hidup masyarakat bisa bersama-sama kita dorong agar lebih sejahtera," ucapnya.
Menurutnya, pengendalian laju inflasi menjadi perhatian seluruh pihak, termasuk pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan yang telah menerbitkan regulasi terkait pengendalian inflasi akibat kenaikan harga BBM.
"Maka dengan peninjauan ini menjadi usaha kita memantau stabilitas harga seiring dengan stabilitas daya beli masyarakat," kata Khofifah.
Gubernur yang juga Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan bahwa hasil peninjauan, harga bahan pokok (bapok) relatif masiih terkendali. Hanya daging sapi dengan kualitas premium yang terpantau mengalami kenaikan harga menjadi Rp125 ribu, dari sebelumnya Rp120 ribu.
Di sisi lain, harga daging ayam justru turun menjadi Rp27.000 per kilogram dari sebelumnya Rp33.000.