BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Blitar belum akan dibuka meski status Kabupaten Blitar kini berada di level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini ditegaskan Bupati Blitar Rini Syarifah.
Dia menjelaskan, pembukaan segala sektor akan dilakukan secara bertahap termasuk objek wisata. Rencananya, pembukaan sektor pariwisata menunggu sebaran Covid-19 di Kabupaten Blitar masuk level 1 atau sudah masuk wilayah zona hijau. "Pembukaan lokasi wisata melihat situasi dan kondisi di setiap daerah," ujar Bupati Rini, Selasa (21/9/2021).
BACA JUGA:
- Polres Kediri Siagakan Ratusan Personel untuk Pengamanan Tabligh Akbar Gus Iqdam
- Curi 100 Batang Kayu Jati di Lahan Perhutani, Empat Pria di Blitar Diamankan Polisi
- 12 Orang Daftar Bakal Calon Bupati Blitar Lewat Penjaringan PDI Perjuangan
- Seorang Pria Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri di Rel KA Garum Blitar
Ia berharap, masyarakat terus mematuhi peraturan pemerintah agar semua sektor bisa beroperasi seperti semula. Untuk sementara waktu, pengelola wisata diminta terus menyiapkan seluruh sarana prasarana protokol kesehatan bagi pengunjung. Sehingga jika sewaktu-waktu diperbolehkan buka, maka semuanya sudah siap 100 persen.
"Kami berharap nanti ketika siap dibuka, semua sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan protokol kesehatan di lokasi wisata sudah benar-benar siap," tegasnya.
Pengelola wisata juga diminta konsisten dalam disiplin menerapkan prokes untuk mencegah penularan Covid-19. Di antaranya, pengunjung wajib memakai masker secara benar, menyiapkan tempat cuci tangan, serta mengantisipasi terjadinya kerumunan. Pengelola wisata juga diwajibkan agar tempat wisatanya memiliki sirkulasi udara yang baik.
Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, Ahmad Cholik mengatakan, dalam minggu ini, rencananya akan dilakukan rapat membahas pembukaan tempat wisata. Menurutnya, persiapan pembukaan kembali wisata harus dikoordinasikan terlebih dahulu.
"Satu di antaranya dari unsur Satgas Covid-19 internal masing-masing tempat wisata. Hal ini untuk menghindari klaster baru di lingkungan wisata saat dibuka kembali," pungkasnya. (tri/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News