SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ribuan buruh asal Sidoarjo bergabung dengan buruh dari kota lain menggelar demo di kantor Grahadi Surabaya.
Buruh tersebut merupakan perkumpulan dari beberapa elemen, diantaranya, FSPMI, SPSI, FSP RTMM SPSI, FSP LEM SPSI, FSP KAHUT SPSI, SPN, KSPI, SARBUMUSI, FSBI dan FSRP-KSN Sidoarjo.
BACA JUGA:
- Terancam Hukuman Mati, Pengedar Sabu Asal Sidoarjo ini Diduga Jaringan Napi Salah Satu Lapas
- Belasan Pemuda yang Diamankan Polresta Sidoarjo Dipulangkan, Polisi: Tidak ada Bukti Sajam
- Jelang Hari Bhayangkara ke-78, Satlantas Polres Sidoarjo Bagikan Paket Sembako
- Kawanan Pemuda Bersajam Gegerkan Warga Bohar Sidoarjo
Dalam demo tersebut, mereka menuntut Pergub Perlindungan Naker, pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT), Perda jaminan pesangon, alokasi APBD untuk BPJS Kesehatan rakyat miskin, tolak upah dan pesangon murah, dan tolak outsourcing.
Sejak pagi para buruh berkumpul di alun-alun Sidoarjo, kemudian bergerak ke Surabaya dengan menggunakan sepeda motor, mobil, bus hingga membawa 9 unit mobil komandan.
Koordinator aksi dari SPN, Nurhidayat mengatakan, pemerintah harus mencabut Omnibus Lay atau UU nomor 6 tahun 2023, tentang Cipta Kerja. Kemudian, mewujudkan jaminan sosial seperti, pemerintah menanggung jaminan sosial masyarakat, mulai dari lahir hingga meninggal dunia. Selain itu, para buruh juga meminta perlindungan jaminan untuk uang pesangon.
"Selain itu wujudkan jaminan perlindungan terhadap pekerjaan. Wujudkan upah yang layak untuk kesejahteraan Pekerja dan keluarganya," kata Nurhidayat di alun-alun Sidoarjo, Rabu (1/5/2024)