KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Guna mengurangi volume air di danau kawah gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud, sejauh ini sudah dibangun 7 terowongan.
Namun, sayang terowongan-terowongan tersebut kini telah terkubur material akibat letusan gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud.
BACA JUGA:
- Pj Wali Kota Kediri Nikmati Event BrantasTic Bersama Masyarakat
- Ada Resto Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis Kediri, Ternyata Milik Orang Jerman
- Meriahkan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri, PPBI Gelar Pameran dan Kontes Bonsai Nasional
- Dua Napi Terorisme di Kediri Sujud Syukur Usai Dinyatakan Bebas Bersyarat
Bahkan hingga saat ini keberadaan mulut terowongan ampera belum juga ditemukan.
Yang masih terlihat dan sekarang bisa dinikmati oleh wisatawan adalah terowongan Ganesha atau Inlet Ganesha yang dibangun pada tahun 1923.
Sebelum gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud meletus tahun 2014 lalu, Inlet Ganesha ini menjadi satu-satunya jalan menuju ke kawah gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud yang berada di ketinggian 1731 MDPL itu.
Tapi, pascaletusan tahun 2014 lalu, jalan menuju kawah gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud tidak harus melalui terowongan Ganesha.
Hal itu bisa terjadi, karena bukit yang berada di atas dan selatan terowongan sudah hancur lebur akibat letusan tahun 2014.
Dengan demikian, para wisatawan/pengunjung sekarang bisa melalui akses jalan di bekas bukit itu untuk menuju kawah gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud.
Namun begitu, sebagian besar wisatawan/pengunjung masih suka melalui terowongan Ganesha tersebut bila ingin menuju kawah.
Karena ada sensasi tersendiri bila berjalan atau naik sepeda motor melalui terowongan yang panjangnya sekira 200 meter tersebut.