GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik terus menginventarisasi penyebab banjir pada awal musim hujan yang mengakibatkan Desa Telogobendung dan sekitarnya di Kecamatan Gresik, terendam hingga satu meter lebih.
Hasil penelusuran, diketahui salah satu dari penyebab banjir adalah banyaknya bangunan liar (bangli) yang memakan badan kali atau saluran air.
BACA JUGA:
- Ratusan Kafilah se-Kabupaten Gresik Berkompetisi di Ajang MTQ XXXI Bungah
- PDIP Bisa Kembali Usung Gus Yani di Pilkada Gresik 2024, Tapi Belum Tentukan Parpol Koalisi
- Hadiri Halalbihalal MWC NU Balongpanggang, Gus Yani Serahkan 5 Motor dari CSR PT Waskita
- Rekom Mendagri Turun, Hari ini Bupati Gresik Lantik Ulang 143 Pejabat
"Setelah kita telusuri, kita inventarisir, banyak bangunan liar yang berdiri di badan kali atau saluran air seperti tiang bangunan, sehingga aliran air tak lancar dan tak cepat terbuang ke laut, sehingga meluap dan membanjiri wilayah sekitar," ucap Kepala DPUTR Gresik, Achmad Hadi, kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (15/1).
Banyaknya bangli di badan kali atau saluran itu mengakibatkan penyempitan saluran, sehingga air meluap. Faktor lain, masih banyaknya warga yang membuang sampah di kali atau saluran air.
"Waktu kita telusuri kali maupun saluran air, banyak ditemukan kasur, bantal, dan sampah lain. Sampah itu nyangkut di bangunan liar seperti tiang bangunan, sehingga aliran air tak lancar," ungkapnya.
Hadi mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan kali atau saluran air, agar saat musim hujan fungsinya bisa normal untuk pembuangan air ke laut.