KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana menyayangkan terjadinya aksi demo yang dilakukan PKL SLG di Kantor Pemkab Kediri dan di Pendopo Panjalu Jayati beberapa waktu lalu. Dalam aksinya, para PKL menuntut agar diperbolehkan untuk berdagang lagi,
Sebab, sehari sebelum demo, pemkab sudah memfasilitasi pertemuan dengan paguyuban PKL SLG. Bahkan, saat itu paguyuban PKL SLG berjanji tidak akan melakukan demo.
BACA JUGA:
- Reuni Purnaaktivis, Mbak Cicha Sebut Momen Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri
- Program DITO Mulai Tunjukkan Hasil, Produktivitas Padi di Kabupaten Kediri Naik
- Pemkab Kediri Targetkan Pembangunan Pasar Ngadiluwih Dimulai Awal 2025
- Tingkatkan Pengolahan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST
"Jadi menjadi tanda tanya, siapa yang melakukan demo kemarin itu," kata Mas Bup Dhito sapaan akrab putra Menseskab Pramono Anung itu, Jumat (15/10) kemarin.
Menurutnya, Pemkab Kediri selama ini juga memikirkan nasib PKL di SLG yang sudah lama tidak bisa berdagang.
"Dalam waktu dekat, kita akan mulai buka SLG dengan cara-cara tertentu. Saat ini masih kita pikirkan betul," janjinya.
Ia menyampaikan, pembukaan kawasan SLG tidak bisa serta-merta bisa dilakukan begitu saja. "Karena bila nanti begitu berkerumun, covid-nya naik, angkanya yang meledak, yang disalahkan pemkab lagi," ujarnya.
Pihaknya mengaku tidak alergi untuk bertemu dengan para PKL. Apalagi saat ini sudah ada program Jumat Ngopi, sebagai wadah untuk menampung aspirasi dan keluh-kesah masyarakat. Karena itu, ia berharap masyarakat mengurangi aksi demo.
"Demo tidak dilarang, tapi mbok dikurangi, karena untuk bertemu langsung, sudah ada salurannya yaitu di acara Jumat Ngopi. Kalau ada kesempatan ruang untuk berbicara di Jumat Ngopi, kenapa tidak digunakan," ujarnya.
"Kalau mau, boleh datang ke pendopo. Silahkan sampaikan keluh kesahnya," pungkasnya. (adv/kominfo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News