SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo bersama TNI/Polri sedang gencar melaksanakan program vaksinasi "Tiada Hari Tanpa Vaksinasi". Program tersebut mampu menyedot minat masyarakat, karena pelaksanaan vaksinasi berbasis RT.
Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengatakan, kesadaran masyarakat mengikuti vaksinasi di Situbondo semakin tinggi. Sehingga, kebutuhan vaksin setiap harinya semakin meningkat. Bahkan, dalam sepekan, capaian vaksinasi Covid-19 mengalami kenaikan sebanyak 6,5 persen.
BACA JUGA:
- May Day Situbondo, Ini 5 Tuntutan Buruh yang Anggap Pemkab Tak Efektif
- Polemik Wisata Karaoke di Eks Lokalisasi Gunung Sampan, Begini Respons Wakil Bupati dan Dewan
- Tak Cuma MUI, Anggota DPRD Jatim Ikut Tolak Rencana Pemkab Situbondo ke Eks Lokalisasi Gunung Sampan
- Eks Lokalisasi Gunung Sampan Situbondo Diubah Jadi Wisata Karaoke
"Vaksinasi dilakukan setiap hari, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan sampai ke tingkat RT/RW. Angkanya terus naik," kata Bung Karna-sapaan Bupati Situbondo, Rabu (29/9/2021).
Dengan adanya peningkatan vaksinasi, ia mengatakan jika stok vaksin di Kota Santri Pancasila semakin menipis. Untuk itu, ia berharap Pemprov Jatim mengirimkan stok vaksin lebih banyak dari sebelumnya, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat.
"Kemarin kami dapat kiriman 15 ribu dosis vaksin, Polres 15 ribu dosis, Kodim 10 ribu dosis. Stok ini cukup untuk dua hari ke depan," paparnya.
Lebih lanjut, Karna mengaku bahwa capaian vaksinasi di Situbondo masih sangat rendah. Bahkan berada di urutan terbawah nomor dua dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, sehingga PPKM berada di level 3, karena cakupan vaksinasinya hanya 16,5 persen.
"Alhamdulillah, tren vaksinasi terus mengalami peningkatan signifikan, sejalan dengan kesadaran masyarakat. Bahkan dalam sepekan ini ada sekitar 36 ribu orang yang mendapat vaksin dosis pertama," pungkasnya.
Berdasarkan catatan Pemkab Situbondo, capaian vaksinasi pada Selasa (28/9/2021) kemarin mencapai 22,55 persen. Ada kenaikan 6,5 persen dibandingkan data minggu lalu yang berada di kisaran 16,5 persen dari 548 ribu lebih penduduk yang menjadi sasaran vaksin. (mur/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News