SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam menangani Pandemi Covid-19. Pemprov bersama Forkopimda Jatim, pemkab/pemkot, tenaga kesehatan (nakes), perguruan tinggi, media, dan seluruh elemen masyarakat, bahu-membahu menekan penyebaran Covid-19. Hasilnya, patut kita syukuri.
"Alhamdulillah, kali ini, Provinsi Jawa Timur kembali mendapatkan kabar menggembirakan dalam penanganan Covid-19. Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Nasional per 15 September 2021, sebanyak 37 kabupaten/kota di Jawa Timur berada zona kuning atau risiko rendah penyebarannya. Saat ini daerah dengan zona kuning di Jatim sudah mencapai 97,37%," ujar Gubernur Jatim Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (16/9) pagi.
BACA JUGA:
- Kofifah Serahkan Buku Konsep 'Jalan Pendidikan Menuju Indonesia Maju 2034' pada Kadisdik Jatim
- Berlangsung Meriah, Pj Gubernur Jatim Berangkatkan Peserta SOMA Nite Run di Kota Mojokerto
- Smartfren Catat Peningkatan Akses Internet Selama Ramadhan hingga Musim Mudik
- May Day Situbondo, Ini 5 Tuntutan Buruh yang Anggap Pemkab Tak Efektif
Kondisi ini jauh meningkat dibandingkan data per 31 September 2021, yaitu dari 18 kabupaten/kota menjadi 37 kabupaten/kota berada pada zona kuning.
Sementara sesuai status zonasi peta risiko COVID-19 yang juga dapat diakses di https://covid19.go.id/peta-risiko, masih ada 1 daerah yaitu kota Blitar atau 2,63% berada pada zona oranye (risiko sedang).
Tak hanya itu, positivity rate Jatim mencapai 1,85%. Di mana positivity rate tersebut merupakan rekor terendah selama pandemi berlangsung.
Atas capaian ini, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kerja keras dari seluruh pihak baik forkopimda, pemkab/pemkot, tenaga kesehatan (nakes), perguruan tinggi, tokoh agama, media, private sector, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta peran aktif seluruh masyarakat Jatim yang telah bersama sama kerja keras berjuang menghadapi Pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, 97,37% daerah di Jatim dinyatakan oleh Satgas Covid-19 Nasional masuk risiko rendah (zona kuning). Di saat yang sama, positivity rate kita mencapai 1,85%. Ini adalah rekor terendah selama pandemi, bahkan jauh di bawah ketentuan yang diberlakukan WHO yaitu <5% positivity rate,” ujarnya.
“Terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah bekerja keras, bersinergi, dan berjuang bersama mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Di dalamnya termasuk Forkopimda Jatim, TNI- Polri, pemkab/pemkot, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, sektor swasta, dan seluruh elemen masyarakat di Jatim,” tambah Khofifah.