SAMPANG (bangsaonline) - Kepedulian Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang terhadap limbah medis patut dipertanyakan. Pasalnya, dari 21 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupetan Sampang tidak satupun yang memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (Ipal).
Dugaan kuat pembuangan limbah di sejumlah Puskesmas selama ini tidak jelas, bahkan sebagian ada yang ditengarai dibakar maupun ditimbun dalam tanah.
BACA JUGA:
- Langkah Pj Bupati Sampang Evaluasi dan Ganti Pj Kades Didukung Puluhan Ribu Masyarakat
- Oknum Pegawai PUPR Ditetapkan Tersangka Kasus Dana Rp13 M Pemkab Sampang untuk Proyek Lapen
- Tabrak Pohon di Bangkalan, Anggota Polres Sampang Tewas
- Respons Dinkes Sampang soal Dugaan Pemotongan Jaspel dan Mamin Pasien di Puskesmas Batulenger
Kepala Dinas Kesehatan KabupatenSampang dr Firman Pria Abadi saat dikonfirmasi terkait Ipal, berdalih jika terkendala anggaran. Menurutnya, selama ini Dinkes sudah memikirkan tentang pembuatan Ipal, namun Dinasnya masih memprioritas program yang lainnya daripada pembuatan Ipal.
"Memang semua Puskesmas yang ada di Sampang belum ada Ipal, hal itu karena keterbatasan anggaran, sebab pembuatan Ipal harganya sangat mahal," dalihnya.
Ketika ditanyakan selama ini pembuangan limbah medis dibuang kemana?
Firman mengaku limbah medis ditimbun dalam tanah. Karena pihaknya belum mampu mengirim ke Puskesmas di luar Sampang yang memilik Ipal. "Karena kita belum punya Ipal, sampah medis hanya dikubur saja," tegasnya.
Firman berkelit jika bukan hanya Puskemas di Sampang saja yang belum memiliki Ipal, namun sebagian besar di Kabupaten/Kota di Jawa Timur juga belum memiliki Ipal. "Puskesmas yang ada di Jawa Timur hanya sebagian kecil yang memiliki Ipal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News