Anak Pejabat di Kediri Tertangkap Razia Saat Mesum

Anak Pejabat di Kediri Tertangkap Razia Saat Mesum Petugas Satpol PP saat merazia kos-kosan.

KOTA KEDIRI, BANGSAOLINE.com - Pelajar salah satu sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Kediri tertangkap basah berduaan di kamar kos Pondok Nirwana Jl Mauni Bangsal, Pesantren Kota Kediri. Mereka tertangkap oleh Satpol PP Kota Kediri, Rabu (15/11) malam. Pelajar perempuan yang diduga anak salah satu anggota DPRD Kabupaten Kediri itu diamankan ke Mako Satpol PP Kota Kediri.

Dalam penggerebekan tersebut petugas hampir tertipu. Pasalnya, pelajar aliyah itu bersembunyi di bawah spring bad. “Setelah kamar dibuka kami kaget kok hanya satu orang, padahal infonya valid kok. Kami mencari dikamar mandi, di plafon ternyata tidak ada. Untungnya kok ada anggota yang membuka sprint bad, dan ternyata dia dibawah sprint bad,” kata salah satu anggota.

Dari informasi Satpol PP, rumah kos itu yang rata rata penghuni kamarnya adalah pelajar tersebut memang sudah menjadi target operasi Satpol PP Kota Kediri. Karena terindikasi kuat menjadi tempat mesum kalangan pelajar.

“Tempat itu memang sudah menjadi target kami. Karena dari laporan masyarakat rumah kos tersebut terinkasi untuk perbuatan mesum,” kata Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat dilakukan pemeriksaan, pasangan tersebut mengaku jika pernah melakukan hubungan layaknya suami istri di tempat yang sama, “Dari pengakuan yang bersangkutan dia pernah melakukan hubungan sekali ditempat itu. Dan saat ditangkap itu keduanya mengaku hanya saling pegang alat kelamin pasangannya,” jelasnya.

Ironisnya lagi, keempat pelajar yang berhasil diamankan dalam razia tersebut adalah siswa sekolah yang sama yakni salah satu MAN Kota Kediri. Mereka adalah HA, HR. AH dan YW.

Menyikapi krisis moral di kalangan pelajar, Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Reza Darmawan mengatakan sangat mengapresiasi upaya Satpol PP Kota Kediri dalam menjaga ketertiban umum. Terbukti tindakan Satpol PP Kota Kediri itu mampu menekan kenakalan remaja dan beberapa tempat yang dianggap riskan untuk berbuat mesum.

Meski demikian, Reza berharap agar Satpol PP lebih hati-hati dalam melakukan pemeriksaan terhadap pelajar yang terjaring. “Sebab pada prinsipnya mereka adalah pelajar yang harus dilindungi dan masih memiliki masa depan yang masih panjang meskipun telah melakukan kesalahan,” tuturnya.

Ditambahkan, untuk menjaga kondisi psikis pada pelajar yang terjaring, ia menyarankan harus ada pendampingan dari komisi perlindungan anak seperti PPA. Sehingga dalam pemeriksaan saat membuat BAP anak tersebut mendapat pendampingan.

“Sebenarnya sudah ada sih di Kediri untuk pendampingan tersebut. Namun menurut Satpol PP ketika ada razia PPA tidak pernah hadir, dan itu akan menjadi evaluasi kita kedepan,” pungkasnya. (rif/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO