GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jawa Timur memberi perhatian lebih terhadap para hafidz dan hafidzah al Qur'an di Jawa Timur. Sebab, keberadaan mereka sangat membantu pemerintah sebagai benteng agama dan akhlaqul karimah.
Sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap mereka, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan mereka secara bertahap. Tahun 2017 ini, Pemrov Jatim mengalokasikan anggaran insentif untuk para hafidz dan hafidzah kisaran Rp 18 miliar.
BACA JUGA:
"Anggaran itu kami berikan untuk insentif 1000 hafidz dan hafidzah di Jawa Timur," kata Wakil Gubernur Jatim H. Saifullah Yusuf, saat pembukaan Konferwil Jamiyatul Qurro' Wal Huffadz di Ponpes Nurul Qur'an al Istiqomah di Desa Sukorejo Kecamatan Bungah, Minggu(12/3).
Selain dihadiri Gus Ipul, begitu panggilan akrab Saifullah Yusuf, juga hadir Ketua PWNU Jawa Timur KH. Mutawakil Alallah, Dewan Penasehat Jamiyatul Qurro' Wal Huffadz NU Jatim KH. Nur Muhammad, Ketua Umum PP Jamiyatul Qurro' wal Huffadz Dr KH Abdullah Muhaimin Zen MA, Ketua Jamiyatul Qurra' Wal Huffadz Jatim KH.Zainul Arifin, Wabup Gresik Moh. Qosim, dan Pengasuh Ponpes Nurul Qur'an al Istiqomah KH. Saiful Munir serta sejumlah kiai, politisi dan tokoh di Kabupaten Gresik.
Gus Ipul lebih jauh menyatakan, Pemrov Jatim saat ini mengusulkan agar diadakan sertifikasi bagi para hafidz dan hafidzah. "Sehingga, mereka nantinya akan mendapatkan honor bulanan seperti perawat yang saat ini mendapatkan honor Rp 1,5 juta per bulan," jelasnya.
Menurut Gus Ipul, jumlah hafidz dan hafidzah yang mendapatkan insentif tersebut akan terus ditingkatkan. "Dari 1000 orang tersebut bisa naik menjadi 10.000 orang. Sehingga, semua hafidz dan hafidzah di Jawa Timur secara keseluruhan akan mendapatkan insentif seperti guru madin (madrasyah diniyah)," ungkapnya.
Sebelum sertifikasi itu, Gus Ipul meminta agar para hafidz dan hafidzah se-Jawa Timur dilakukan pendataan. Sehingga, Pemrov Jatim bisa menganggarkan insentif mereka.
Selain mereka, Gus Ipul menyatakan Pemrov Jatim juga menaruh perahatin besar terhadap para guru yang ada di Jatim. Sebab, bagi Pemrov Jatim guru memiliki posisi startegis dalam membentuk karakter anak bangsa.