PDIP Gresik Setuju Smelter Dibangun di Lahan Petro, Minta Pemkab tak Intervensi

PDIP Gresik Setuju Smelter Dibangun di Lahan Petro, Minta Pemkab tak Intervensi Ir. Hj. Siti Muafiyah

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tarik ulur mengenai lahan untuk pembangunan Smelter milik PT. Freeport Indonesia terus mendapat tanggapan masyarakat. Kali ini, sejumlah tokoh masyarakat di mulai angkat bicara soal proyek dari perusahaan AS (Amerika Serikat) tersebut.

Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDIP Kabupaten Gresik, Ir. Hj. Siti Muafiyah misalnya, dia meminta pemerintah daerah agar jangan terlalu masuk bahkan intervensi soal lokasi pabrik Smelter PT. Freeport Indonesia. Sebab, hal itu merupakan otoritas pemerintah pusat. Pemerintah daerah harus patuh dan mengikuti kebijakan pemerintah pusat.

"Selama ini yang saya tahu pemerintah pusat lebih menghendaki Smelter dibangun di kawasan industri PT. PG (Petrokimia Gresik). Karena di wilayah industri tersebut lebih layak dan mendukung. Ya pemerintah daerah tinggal ikuti saja. Jangan dipolitisir dan ditarik-tarik ke wilayah lain biar proyek tersebut tidak terkatung-katung," kata Muafiyah, Sabtu (26/8).

Menurut dia, kalau jadi dibangun di Kabupaten Gresik lebih layak ditempatkan di wilayah industri Petrokimia Gresik. Sebab, di pabrik Petrokimia Gresik tersebut dua perusahaan sama-sama membutuhkan sinergisitas untuk kelangsungan industri.

Begitu juga pabrik di sekitar Petrokimia, misalnya PT. Smelting. Perusahaan peleburan tembaga itu juga bisa melakukan kerjasama dengan Smelter dalam kelangsungan industri. "Terus mau direkayasa apalagi soal lahan Smelter Freepot. Kalau sudah layak di Petrokimia ya sudah diizinkan di sana saja," pinta politisi senior PDIP ini.

Muafiyah menegaskan Smelter Freepot lebih cocok berada di wilayah pabrik pupuk tersebut. "Karena salah satu bahan yang dibutuhkan Petro adalah bahan reagent dari Freeport," jelasnya.

Selain itu, lanjut Muafiyah, Petrokimia juga membutuhkan sampah yang dibuang oleh smelter Freeport Indonesia yang akan bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk dan fosphoric acid (asam fosfat). “Setahu kami sampah yang dihasilkan dari smelter hampir 75 persen sangat dibutuhkan sebagai bahan baku pabrik pupuk,” terangnya.

Untuk itu, kata Muafiyah sudah sepatutnya tersebut terintegrasi dengan pabrik pupuk. "Kelak kalau Smelter dibangun di wilayah industri Petrokimia juga bisa mengatasi masalah efisiensi produksi pupuk," paparnya.

Muafiyah berharap, proyek smelter freeport bisa secepatnya direalisasikan. Sehingga, keberadaan industri tambang asal Amerika Serikat tersebut bisa menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah dan membuka lapangan pekerjaan. 

Ditambahkan Muafiyah, pihaknya mengamini pernyataan Mantan Dirut PT. PG, Hidayat Nyakman, kalau Petrokimia akan menyiapkan lahan 80 hektar untuk Smelter. "Memang kisaran 80 hektar lahan yang dibutuhkan Freeport, jadi sudah sangat klop kalau Smelter dibangun di wilayah industri Petrokimia," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO