ForJatim Pertanyakan Keikutsertakan PS TNI dan BSU di ISC, bakal Surati Menpora

ForJatim Pertanyakan Keikutsertakan PS TNI dan BSU di ISC, bakal Surati Menpora Hadi Mulyo Utomo, Ketua ForJatim.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Insiden bentrokan antara suporter Persegres Gresik United yang dikenal dengan sebutan Ultrasmania dengan supporter PS TNI yang mayoritas adalah prajurit TNI, menjadi bahan Forum Warga Jawa Timur (ForJatim) untuk disoal.

Ketua ForJatim Hadi Mulyo Utomo mengaku akan mengirim surat terbuka kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Dosen fakultas hukum Universitas Surabaya (Ubaya) ini akan meminta pemerintah meninjau ulang keikutsertaan PS TNI dan Bhayangkara Surabaya United (BSU) atau Bhayangkara FC dalam ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) yang merupakan kompetisi professional.

Padahal, dalam Pasal 1 angka 15 UU NO 3 tahun 2005 tentang sistem olahraga nasional tertulis jelas yang dimaksud olahraga professional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang. Hal itu jelas bertentangan dengan UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI yang melarang TNI terlibat dalam kegiatan bisnis atau yang menghasilkan uang.

“Kami akan kirim surat terbuka ke Menpora agar meninjau kembali keikutsertaan PS TNI dan Bhayangkara FC dalam ISC. Sebab keikutsertaan klub asal TNI dan Polri itu rentan menimbulkan konflik kepentingan dan menabrak UU. Kita harus menjaga TNI agar tetap professional,” tegas Hadi, Senin (23/5).

“TNI – Polri seharusnya cukup mengamankan pertandingan, kalau tim mereka ikut bertanding. Maka yang terjadi mereka akan berpihak. Apalagi kalau ada mobilisasi prajurit untuk menjadi supporter dalam setiap pertandingan,” tandas advokat muda ini.

Selain itu, menurut Hadi, talenta para prajurit TNI – Polri dalam sepakbola selama ini cukup tersalurkan dalam kompetisi internal maupun pekan olahraga (POR) TNI yang sifatnya pembinaan prestasi prajurit, bukan komersial seperti kompetisi professional.

“TNI – Polri harus professional sesuai amanat reformasi 1998. Jangan sampai trauma rakyat terhadap Dwi Fungsi TNI di masa orde baru kembali hadir,” pungkas pria yang biasa disapa HMU ini. (mdr/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO