
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Mantan Ketua DPRD Jatim, Kusnadi, akhirnya ditemukan di kawasan Tanah Merah, Bangkalan, setelah sempat dilaporkan hilang selama sepekan oleh putranya, Teddy Kusdita Kunong.
Menurut Teddy, ayahnya ditemukan dalam kondisi linglung. Bahkan saat ditanya alasannya berada di Madura, menurut Teddy, Kusnadi juga seperti orang bingung.
"Bapak (Kusnadi) saya tanya dari mana saja, bapak saya seperti orang linglung. Beliau bingung tiba-tiba kok ada di Madura, padahal rumah di Sidoarjo," ujar Teddy dikutip dari CNN, Senin (9/6/2025).
Teddy mengungkapkan, bahwa berdasarkan keterangan warga, Kusnadi diturunkan dari sebuah mobil di pinggir jalan. Ia lalu dibawa oleh warga sekitar ke salah satu rumah.
Namun, Teddy memastikan bahwa ayahnya tidak mengalami luka atau kehilangan barang.
Ia juga masih menunggu kronologi pasti dari ayahnya, hingga bisa berada di Pulau Madura. Teddy belum bisa memastikan, apakah Kusnadi menjadi korban gendam, tindak pidana penculikan, atau yang lainnya.
Kusnadi sendiri akhirnya memberikan klarifikasi di Mapolsek Balongbendo, Senin (9/6/2025) sore tadi.
Mantan Ketua DPD PDIP Jatim itu memastikan dirinya bukan korban penculikan, apalagi gendam.
Menurut penuturannya, ia sengaja pergi ke sebuah pesantren di Pamekasan, Madura, selama beberapa hari, untuk mencari ketenangan dan pengobatan.
Terkait ponselnya yang tidak bisa dihubungi selama beberapa hari, Kusnadi menyampaikan bahwa hp-nya tertinggal di mobil dan kehabisan baterai.
"Saya tinggal di peternakan. Dua minggu sebelum berangkat ke Madura ada teman dari Pamekasan yang survei lokasi untuk membuka Warung Madura. Dia kadang menginap di tempat saya. Karena akan pulang kampung untuk Lebaran, saya ikut saja daripada lebaran sendirian," cerita Kusnadi.
Kusnadi mengaku tiba di Pamekasan pada Rabu (4/6/2025) lalu, lalu menginap di sebuah pesantren. Ponselnya juga sempat ketinggalan di dalam mobil.
"HP saya taruh di belakang jok mobil, terus saya turun dan lupa mengambilnya. Mobilnya sudah keburu pergi. HP saya baru kembali dibawakan Sabtu (7/6/2025) malam, tapi tidak bisa langsung diisi daya karena chargernya beda. Baru bisa saya hidupkan Minggu malam sekitar pukul 23.00," jelasnya.
Saat menyalakan hp, Kusnadi terkejut karena melihat banyaknya pemberitaan yang mengatakan bahwa dirinya hilang hingga menjadi korban penculikan.
"Masya Allah, saya baca beritanya luar biasa. Langsung saya hubungi anak saya. Mereka langsung menjemput saya di Pamekasan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kusnadi juga meminta maaf karena membuat keluarga dan masyarakat cemas. Ia menyadari salah lantaran tak langsung memberi kabar kepada keluarga.
Ia berdalih, bahwa kondisinya yang sudah tidak tinggal serumah dengan sang istri, sehingga tak merasa harus langsung mengabari.
"Saya mohon maaf kepada keluarga dan masyarakat yang sempat cemas," tuturnya.