
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri sampaikan apresiasi kepada komunitas pemerhati sejarah yang telah berdedikasi dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya.
Apresiasi disampaikan oleh Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Zachrie Ahmad, saat acara Pepeling (Peringatan Hari Jadi) ke-156 Jembatan Lama Kota Kediri di area Taman Brantas, Selasa (18/3/2025) sore.
Zachrie juga mengungkapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pelestarian sejarah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat.
“Acara ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian sejarah Kota Kediri. Sebagai warga, kita tidak hanya patut berbangga, tetapi juga memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga dan merawatnya,” papar Zachrie.
Ia menjelaskan bahwa Pemkot Kediri telah menetapkan Jembatan Lama atau juga disebut Brug Over Den Brantas Te Kediri sebagai cagar budaya sejak tahun 2019. Pengakuan terhadap nilai sejarahnya semakin menguat ketika tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengukuhkan Jembatan Lama sebagai Struktur Cagar Budaya Tingkat Nasional.
Tahun ini, lanjutnya, Pemprov Jatim juga mengirimkan tim untuk menetapkan Jembatan Lama sebagai Cagar Budaya Tingkat Provinsi.
Ditambahkan Zachrie, Pemkot Kediri berharap, melalui kegiatan seperti Pepeling ke-156 ini, kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan cagar budaya dapat terus meningkat.
"Jembatan Lama bukan sekadar simbol sejarah, tetapi juga menjadi warisan pengetahuan yang harus diteruskan kepada generasi mendatang," tutur Zachrie.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Pelaksana Pepeling ke-156, Oki Nurfatoni, menekankan bahwa warisan sejarah bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan aset berharga untuk masa depan yang perlu dirawat bersama.
“Melalui rangkaian kegiatan seperti pameran foto, diskusi sejarah, dan slametan budaya, kami ingin menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga Jembatan Lama dan situs sejarah lainnya di Kediri. Pelestarian cagar budaya adalah tanggung jawab kita semua, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya,” tegas Oki.
Acara yang berlangsung menjelang waktu buka puasa ini mendapat antusiasme tinggi, terutama dari kalangan anak muda dan komunitas pelestari sejarah. Para pengunjung disuguhkan berbagai karya fotografi dan dokumen sejarah yang menggambarkan perjalanan panjang Jembatan Lama.
Fakta menarik terungkap dalam diskusi sejarah, di antaranya bahwa Jembatan Lama Kediri merupakan jembatan besi pertama di Indonesia, bahkan lebih tua dari Jembatan Brooklyn di Manhattan, Amerika Serikat. (uji/msn)