Jemput Pengaduan Gizi Buruk, Ombudsman Ngantor di Balai Desa Malang

Jemput Pengaduan Gizi Buruk, Ombudsman Ngantor di Balai Desa Malang Ombudsman turun ke lapangan menjemput pengaduan penanganan gizi buruk (stunting) di Desa Srigonco, Bantur, Kabupaten Malang. Fot: Ist.

MALANG, BANGSAONLINE.com Republik Indonesia (RI) berperan aktif dalam menangani pengaduan masyarakat. Kali ini, Jawa Timur turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan pengaduan terkait penanganan gizi buruk (stunting) di , Bantur, Kabupaten Malang.

Kepala Perwakilan RI Jawa Timur, Agus Muttaqin, mengatakan pihaknya mendirikan kantor sementara di balai desa sejak 13 Mei 2024, untuk memantau dan mengawasi pelayanan terkait stunting.

Selama tiga hari, melakukan sosialisasi dan menginformasikan bahwa mereka siap menerima pengaduan terkait stunting.

"Jika Anda menemukan balita yang mengalami stunting dan belum mendapatkan penanganan, silakan menghubungi ," ujar Agus.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Jawa Timur mencapai 17,7 persen, setara dengan 1 dari 6 balita yang mengalami gizi buruk.

Angka ini melebihi target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14 persen, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 72/2021. Di Jawa Timur, wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi adalah Kabupaten Probolinggo dengan 35,4 persen, sedangkan Kota Surabaya memiliki angka terendah, yaitu 1,6 persen.

Tim percepatan penurunan stunting melibatkan 23 kementerian/lembaga (K/L), termasuk . Keterlibatan Jatim sesuai dengan kewenangannya dalam mengawasi pelayanan di fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit, yang merupakan ujung tombak penanganan stunting.

Agus Muttaqin menjelaskan bahwa mendorong upaya pencegahan stunting melalui sosialisasi pengaduan terhadap fasilitas kesehatan milik pemerintah.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO