SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak-anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada periode pertumbuhan awal mereka, yaitu antara kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan.
Hal ini, mengakibatkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.
BACA JUGA:
- Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting di NTT: Komitmen Muslimat NU untuk Indonesia Emas 2045
- Khofifah Ajak Muslimat NU di Kabupaten Malang Jadi Garda Terdepan Turunkan Stunting
- Sinergi Turunkan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda
- Mulai Kapan Bayi Boleh Dipijat? Simak Penjelasan IDAI
Dilansir laman Kementerian Kesehatan, kasus stunting pada anak tidak hanya terlihat pada pertumbuhan fisik dari anak seusianya, tetapi juga dapat mempengaruhi kognitif dan kemampuan belajar anak.
Maka dari itu, penting bagi para orang tua dan masyarakat di Indonesia untuk saling bekerjasama dalam melindungi generasi penerus bangsa dari stunting.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri stunting pada bayi:
1. Pertumbuhan tubuh yang terhambat: Bayi yang mengalami stunting memiliki pertumbuhan fisik yang terhambat, sehingga memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan bayi sebaya mereka.
2. Berat badan rendah: Bayi yang mengalami stunting cenderung memiliki berat badan yang rendah sesuai dengan tinggi badan mereka.
3. Perkembangan otak yang terhambat: Stunting dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi sehingga dapat berdampak pada kemampuan kognitif dan kecerdasan mereka.