Usai Terima Penghargaan dari Muri, Bupati Sampang Ungkap Kualitas Pemesanan Kostum SSHB

Usai Terima Penghargaan dari Muri, Bupati Sampang Ungkap Kualitas Pemesanan Kostum SSHB Bupati Sampang, Slamet Junaidi, saat jumpa pers di Alun-Alun Trunojoyo. Foto: MUTAMMIM/BANGSAONLINE

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Bupati , Slamet Junaidi, menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) melalui Senam Hebat Bermatabat (SSHB) di sepanjang Jalan KH. Wakhid Hasyim dan Alun-Alun Trunojoyo, Senin (26/12/2022).

Acara yang digelar oleh persatuan senam seluruh Indonesia (Persani) itu diikuti 10.399 orang, dan terdiri dari unsur ASN, guru, PKK, Dharma Wanita, Bhayangkari, Persit, OPD, dan Kepemudaan. 

Peserta senam dibebankan biaya Rp200 ribu untuk mendapat kostum olahraga, khususnya ASN. Berdasarkan data yang diperoleh BANGSAONLINE.com, penarikan biaya kostum olahraga melalui surat edaran No. 426/01/Pan.Rekor.Muri/Xl/2022 tentang permohonan dukungan peserta SSHB ditujukkan kepada kepala dinas/badan/bagian di lingkungan Pemkab dan ditandatangani sekertaris daerah setempat. 

Namun, sebagian penerima kostum mengeluh dan merasa kecewa karena kualitas tidak sesuai harga. Terkait hal tersebut, bupati enggan mengomentarinya dan menyebut semua peserta senam mendapat seragam

"Saya tidak bisa menjawab terkait kualitas kostum. Tapi yang pasti hari ini semua terdistribusi. Pemesanan kostum SSHB cukup banyak dan yang tidak sesuai hanya 15, kemudian diviralkan, itu tidak jadi masalah," ujarnya.

Slamet mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ide darinya dan bertujuan untuk menyatukan kebersamaan. Dengan penghargaan tersebut, Pemkab mencetak Rekor Muri untuk kedua kalinya.

"Dulu di tahun 2019 dan sekarang tahun 2022. Senam ini merupakan gerakan untuk penyemangat dari seluruh elemen masyarakat dan tentunya tahun depan Pemkab akan memperbaiki lagi," paparnya. (tam/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO