MAKASSAR, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah kembali memimpin gelaran Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (17/11/2022). Gelaran ini berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp240,23 miliar dari total 38 transaksi dalam waktu selama 8 jam atau transaksi final pukul 18.00 WITA.
Di hadapan seluruh tamu undangan yang hadir, Khofifah mengatakan bahwa salah satu kunci menghadapi industri 4.0 dan 5.0 adalah kolaborasi, terutama untuk memanfaatkan potensi pasar dalam negeri yang sangat besar, yakni 276 juta jiwa penduduk Indonesia.
BACA JUGA:
- Ikhtiar Wujudkan Generasi Emas 2045, Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting Kepri
- Kepala Dindik Jatim Tegaskan Tidak Ada Larangan Study Tour
- DPRD Jatim Setujui LKPJ Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2023, Adhy Karyono Beberkan Target Kinerja
- Dukung FOLU Net Sink 2030, Pj Adhy Pastikan Jatim Siap Berkontribusi Nyata Lestarikan Lingkungan
“Maka kita butuh strong collaboration untuk memanfaatkan potensi besar itu. Karena hub Indonesia Timur adalah Sulawesi Selatan. Kita harus bangun kolaborasi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, gubernur menyebut total 32 rute tol laut yang ada di Indonesia, 27 rute di antaranya melewati Surabaya.
“Ini betapa koneksitas laut antara Jawa Timur dan Sulawesi Selatan menjadi sangat strategis. Termasuk dengan hadirnya 3 provinsi baru di Papua. Maka ini akan menjadi supporting system bagi penguatan ekonomi dan perdagangan di masing-masing daerah,” katanya optimis.
Dalam misi dagang kali ini diikuti sebanyak 46 pelaku usaha asal Jatim dan 100 pelaku usaha asal Sulsel. Lebih lanjut, gelaran misi dagang ini menurut Khofifah bukanlah sekadar perdagangan ekonomi saja. Melainkan, gelaran ini sekaligus menjadi ajang untuk mengenalkan budaya Jawa Timur.