NGAWI, BANGSAONLINE.com - Insiden yang dialami Sigid Pramono (31), MC yang menjadi korban penganiayaan saat bertugas memandu acara hiburan, mendapatkan simpati dan perhatian dari Komunitas Pekerja Seni Ngawi.
Dewan Kesenian Kabupaten Ngawi (DKKN), Paguyuban Seni Ngisor Terop (PSNT), dan Asosiasi Pengusaha Sound Indonesia (APSI), kompak mengecam penganiayaan kepada warga Desa Widodaren tersebut.
Sekadar diketahui, Sigid Pramono dikeroyok oleh sejumlah warga saat memandu acara hiburan orkes dangdut pada hajatan yang digelar di Desa Walikukun, 11 Mei lalu.
Menurut Budi Winada, Pemilik Orkes Sabilla yang juga pengurus DKKN, saat itu Sigid hendak mengakhiri acara dengan alasan izinnya hanya sampai pukul 01.00 WIB. Namun, penonton meminta agar acara diteruskan. Sigid kemudian memberikan toleransi penambahan satu lagu.
Usai penyanyi mengakhiri lagunya, mendadak korban dikeroyok oleh beberapa warga setempat yang sedang melihat hiburan tersebut. Korban yang tidak berdaya sempat berupaya diselamatkan oleh kru, namun warga terus mengejar.
Akibat kejadian itu, korban mengalami gegar otak dan dilarikan ke puskesmas setempat. Namun dikarenakan kondisinya yang kritis, korban dilarikan ke Rumah Sakit Sragen.