Kabar Gembira dari Wali Kota Madiun, Subsidi Pupuk Hingga Rp1 M akan Diberikan untuk Petani

Kabar Gembira dari Wali Kota Madiun, Subsidi Pupuk Hingga Rp1 M akan Diberikan untuk Petani Wali Kota Madiun, Maidi, saat melakukan pemotongan padi di Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo. Foto: HENDRO SUHARTONO/BANGSAONLINE

KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Madiun, Maidi, bakal memberikan subsidi pupuk untuk para petani di wilayahnya. Hal tersebut ia ungkapkan saat mengawali panen raya di Persawahan Semendung, , , Kota Madiun, Senin (14/2).

Maidi mengutarakan ini lantaran banyak petani di Kota Madiun yang mengeluhkan tentang mahalnya biaya perawatan. Unek-unek para petani langsung disambut dinas terkait dan Wali Kota Madiun berharap untuk segera ditindaklanjuti.

"Kita memahami apa yang sering dikeluhkan para petani tatkala mereka menanam padi pada saat ini. Kita faham kondisi keuangan yang seperti ini. Maka, untuk pengadaan pupuk para petani saya suruh merinci harga dan non-subsidi. Bila subsidi pusat masih kurang, maka akan kita ambilkan subsidi kita dan sudah saya anggarkan subsidi sebesar Rp1 miliar untuk tahun ini," ujarnya.

Dengan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, diharapkan biaya yang dikeluarkan petani semakin ringan. Sehingga, keuangan yang harusnya dipakai untuk beli pupuk akan bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya

"Nanti semua petani akan saya undang dan akan kita bahas cost yang dikeluarkan untuk menanam padi dalam satu kali panen," kata Maidi.

Wali Kota Madiun berharap, para petani di wilayahnya bisa melakukan suatu inovasi yang lain dalam hal tanaman yang akan digarapnya. Dengan demikian, pendapatan yang diperoleh bakal meningkat.

"Kita tahu, bahwa selain kebutuhan pangan, banyak hasil pertanian yang dibutuhkan bagi warga kita. Contoh buah pepaya atau buah naga. Kalau bisa kita budidayakan itu dan kita hitung cost-nya mana yang lebih menguntungkan. Silakan saja ini sebagai pertimbangan kita semua," tuturnya.

"Kebutuhan buah ataupun kebutuhan lainnya akan diinventarisasi lagi. Terkait biaya yang dikeluarkan untuk perawatannya dibanding dengan hasil yang diperolehnya menguntungkan yang mana. Sehingga, para petani yang menggunakan tanah bengkok akan menjalankan program tersebut dan sebagai percontohan untuk petani lainnya," paparnya menambahkan. (dro/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO